Perguruan Tinggi di Wilayah 3T Harus Berdampak pada Sektor Sosial, Ekonomi dan Inovasi
INDOPOSCO.ID – Kementerian Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) terus memperkuat peran perguruan tinggi di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) dalam mendorong transformasi sosial dan ekonomi masyarakat.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto mengatakan, kampus harus berperan dalam menciptakan dampak sosial, ekonomi, dan inovasi. Khususnya, perguruan tinggi di wilayah 3T.
“Kampus masa depan harus memberikan dampak langsung kepada masyarakat. Universitas generasi keempat harus mampu mentransformasi wilayah sekitarnya, membuka lapangan kerja, dan mengatasi persoalan nyata masyarakat,” ujar Brian dalam keterangan, Kamis (17/4/2025).
Ia menyebut, semangat tinggi dosen, mahasiswa, dan pimpinan perguruan tinggi menjadi modal utama dalam membangun sumber daya manusia (SDM) unggul di daerah perbatasan.
Pada kesempatan yang sama Brian menyoroti dua program prioritas nasional, yaitu kecukupan gizi dan pendidikan berkualitas. Ia mengungkapkan bahwa Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menetapkan program makan bergizi gratis (MBG) untuk mendukung generasi muda agar tumbuh sehat dan mampu belajar dengan optimal.
“Kekurangan gizi di masa kecil dapat berdampak pada kegagalan belajar jangka panjang. Program makan bergizi gratis penting untuk memastikan bahwa anak-anak bangsa memiliki peluang belajar tanpa kekurangan gizi,” ujarnya.
Ia mendukung pengembangan sektor unggulan daerah, seperti peternakan, melalui kolaborasi antara perguruan tinggi. Dan pengembangan industri berbasis riset untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama di daerah perbatasan.
“Pendidikan tinggi tidak hanya tentang mencetak lulusan, tetapi juga tentang menciptakan inovasi dan industrialisasi yang dapat menggerakkan ekonomi lokal. Kami siap mendukung pengembangan ini melalui pendanaan riset dan kemitraan dengan industri,” tegasnya. (nas)
