Nasional

Tolak Bentuk Anarkisme, Para Tokoh Lintas Agama Serukan Persatuan dan Toleransi

INDOPOSCO.ID – Tokoh agama dari Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), MATAKIN, Keuskupan Agung Jakarta, Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI), Permabudhi dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan sikap mengenai situasi sosial yang terjadi akhir-akhir ini.

“Kami (tokoh lintas agama) mengajak seluruh umat beragama untuk memperkokoh persatuan, toleransi, dan solidaritas. Hanya dengan kebersamaan tanpa membedakan suku, agama, maupun golongan, kita dapat menjaga bangsa tetap rukun, tenteram, dan harmonis,” ujar Wakil Ketua Umum MUI KH. Marsudi Syuhud di Jakarta, Selasa (2/9/2025).

Adapun 9 pernyataan sikap para tokoh lintas agama ini sebagai berikut:

1. Kami menyampaikan duka cita yang mendalam dan turut berbelasungkawa yang sedalam dalamnya atas jatuhnya korban jiwa maupun luka-luka akibat peristiwa yang terjadi belakangan ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan dan para korban mendapatkan kedamaian dan surga di sisi Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT.

2. Mari kita bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi, terutama yang beredar melalui media sosial, pesan berantai, atau berita yang belum jelas kebenarannya guna menjaga kondisi damai sebagai model utama menjaga kehidupan bersama.

3. Mengingatkan kepada semua pihak tentang bahaya benturan, adu domba. Karena itu mari kita saling mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap segala bentuk upaya adu domba antar agama, antar suku, maupun antar golongan, serta benturan antara masyarakat dan aparat keamanan.

4. Mari kita sampaikan aspirasi dan pendapat dalam bingkai kebenaran, kasih sayang, dan keadilan. Perbedaan adalah bagian dari demokrasi, tetapi jangan sampai diperalat untuk merusak persatuan dan kesatuan.

5. Menolak segala bentuk kekerasan dan anarkisme, adu domba di media sosial, juga perusakan fasilitas umum, maupun tindakan kekerasan yang mencederai ajaran agama dan nilai luhur bangsa.

“Hak menyampaikan pendapat dijamin oleh konstitusi, namun harus diwujudkan dengan cara damai, bermartabat, dan beradab demi menjaga kehormatan rakyat dan bangsa,” terangnya.

6. Mengajak aparat bertindak adil dan bijaksana bersama pemimpin eksekutif, legislatif yudikatif, serta aparat keamanan untuk mendengar aspirası rakyat dengan hati yang bijaksana dan penuh welas asih

7. Kami mendesak aparat penegak hukum bertindak profesional, transparan, dan tidak bertindak berlebihan serta mengedepankan dialog serta mediasi dalam menangani situasi yang berkembang sehingga dapat mewujudkan rasa aman dan nyaman.

8. Kami mengajak seluruh umat beragama untuk memperkokoh persatuan, toleransi, dan solidaritas. Hanya dengan kebersamaan tanpa membedakan suku, agama, maupun golongan, kita dapat menjaga bangsa tetap rukun, tenteram, dan harmonis dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Kita berharap peristiwa ini menjadi cermin bagi para pemimpin bangsa untuk melakukan evaluasi dan refleksi bersama, agar kita mampu menjalankan kepemimpinan yang adil, tulus, dan mengutamakan kesejahteraan rakyat,” ujarnya.

“Kami tokoh lintas agama mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam menyelesaikan berbagai persoalan bangsa seperti penegakan hukum dalam pemberantasan korupsi, tindakan kekerasan, penyalahgunaan kekuasaan, dan lainnya,” imbuhnya. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button