Nasional

GTK Siap Dukung Pendidikan Literasi Finansial Bagi Siswa, Ini yang Mereka Lakukan

INDOPOSCO.ID – Direktur Jenderal (Dirjen) Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Prof Nunuk Suryani mengatakan, pihaknya siap mendukung program literasi finansial bagi siswa.

“Kami komitmen menyiapkan guru dan tenaga kependidikan pada pendidikan literasi finansial bagi siswa,” ujar Nunuk pada acara daring, Sabtu (19/10/2024).

Komitmen tersebut, menurutnya, melalui pembinaan hingga asesmen bagi guru. Selain juga melakukan peningkatan kualifikasi dan kompetensi guru.

“Peranan guru penting pada implementasi pendidikan literasi finansial bagi siswa. Jadi komitmen kami juga menjadi prioritas,” ucapnya.

“Pendidikan literasi bagi siswa ini menjadi mitigasi terkait kesejahteraan di masa depan,” imbuhnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kemendikbudristek Anindito Aditomo mengatakan, dari sisi ekonomi literasi finansial sangat penting. Sebab rendahnya literasi finansial dampaknya bukan saja pada individu, tetapi juga makro ekonomi.

“Dan krisis pribadi ini akan menghambat perputaran uang di masyarakat menjadi kecil. Jadi tidak berdampak pada pribadi tapi bisa berdampak pada makro ekonomi,” terangnya.

Dikatakan dia, untuk memutus rantai tersebut dibutuhkan pengetahuan literasi finansial. Sehingga pengembangan literasi finansial kepada siswa menjadi bagian dari kurikulum merdeka.

“Literasi finansial kita saat ini masih menjadi PR (pekerjaan rumah). Skornya masih di bawah rata-rata dunia,” ungkapnya.

Dampaknya, masih ujar dia, belasan juta masyarakat Indonesia terjerat pinjaman online (Pinjol). Dengan nilai Pinjol hampir Rp60 triliun.

“Sedih dan miris sekali ya. Bahkan kredit macet didominasi oleh anak muda. Dan 2 persen pemain judi online (Judol) itu anak-anak di bawah umur,” bebernya.

Ia menambahkan, data dari otoritas jasa keuangan (OJK), tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia kurang dari 50 persen. Sementara akses keuangan masyarakat Indonesia sangat banyak. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button