Politik

Tak Terbantahkan, Ahok Terganjal Hal Ini Jika Maju Kembali di Pilkada Jakarta

INDOPOSCO.ID – Nama Basuki Tjahja Purnama (Ahok) menjadi favorit kedua dalam jajak pendapat untuk Pilkada Jakarta 2024. Peluang maju kembali bersaing berebut kursi “Jakarta 1” masih terbuka. Namun, jalurnya penuh risiko.

Mengingat Ahok pernah berurusan dengan hukum akibat kasus penistaan agama. Dia menjalani hukuman 1 tahun 8 bulan 15 hari di Rutan Mako Brimob, Depok. Dia menghirup udara bebas pada tahun 2019.

Menurut pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin, masa lalu yang menimpa Ahok akan melekat di dalam masyarakat. Sehingga akan menyulitkan prosesnya untuk maju kembali di Pilgub Jakarta 2024.

“Iya, seperti itu. Karena itu fakta yang tidak bisa dibantahkan yang pernah dihadapi Ahok. Itu mempersulit Ahok,” kata Ujang melalui pesan elektronik, Jakarta, Jumat (26/7/2024).

Setiap kontestan dalam kontestasi Pilkada, tentu memiliki catatan masing-masing tentang masa lalunya. Baik dalam urusan hukum maupun hal lainnya.

“Namanya orang (punya) kekurangan dan kelebihan. Kekurangan Ahok di situ,” ucap Ujang.

Pengamat Politik Universitas Nasional (UNAS) Jakarta Selamat Ginting
berpandangan, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menghadapi situasi yang tidak mudah jika hendak mendorong kadernya di Pilkada Jakarta 2024. Meski tingkat keterpilihan Ahok dalam jajak pendapat cukup baik.

“PDIP dalam posisi sulit,” nilai Ginting terpisah baru-baru ini lewat gawai.

Apalagi ersoalan hukum yang pernah menimpa Ahok tahun 2016 silam, tentu menjadi pembelajaran berharga dan dapat menyulitkannya kembali bersaing berebut kursi Jakarta 1.

“Sehingga walaupun Ahok elektabilitasnya nomor 2 di bawah Anies, tapi tidak memungkinkan lagi untuk bisa maju apalagi Ahok itu hukumannya inkrah bahwa dia terbukti bersalah dalam kasus penistaan agama,” nilai Ginting.

Kans Ahok tanding ulang atau rematch dengan Anies Baswedan santer dibicarakan, setelah tingkat elektabilitas Ahok berada di urutan kedua. Itu berdasar survei Litbang Kompas baru-baru ini. (dan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button