Seorang Ayah di Lebak Banten Tega Aniaya Anak Tirinya hingga Babak Belur

INDOPOSCO.ID – Sadis! Ungkapan ini tepat menggambarkan perilaku Yadi, warga Lebak, Banten yang tega menganiaya anak tirinya berinisial, RM (11), siswi kelas empat di salah satu SD di Desa Sukanegara, Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak, Banten.
Akibat perbuatan yang biadab tersebut, wajah RM mengalami babak belur. Tidak hanya itu saja, bagian kepalanya pun mengalami luka akibat benturan benda tumpul. Rumanah yang juga bibi RM yang tidak terima keponakannya diperlakukan semena mena oleh ayah tirinya dilaporkan ke Polres Lebak, Senin (3/5/2021)
Berdasarkan Berdasarkan keterangan Rumanah bibi korban kepada INDOPOSCO di Mapolres Lebak menjelaskan, kasus penganiayaan tersebut berawal pada Kamis (29/4/2021) sore lalu, dimana Yadi memerintahkan istrinya bernama Nurmah (27) agar segera membawakan menu buka puasa ke rumah orang tua yadi.
Mengingat, Nurmah masih sibuk untuk merapikan rumah maka yang mengantar menu buka puasa ke rumah orang tua Yadi adalah putrinya RM. Rupanya Yadi tidak senang bila yang mengantarkan menu buka puasa ke rumah orang tuanya dilakukan RM. Maka dari itu Yadi naik pitam, serta mendatangi RM.
Setelah menemui RM, Yadi pun langsung menjambak rambut RM, dan membenturkan wajah RM beberapa kali kesalah satu tiang di rumah Yadi,” ungkap Rumanah, di halaman Polres Lebak.
RM yang berhasil ditemui saat akan memasuki ruang Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Lebak, mengatakan, bila penganyiayaan yang dilakukan bapak tirinya tersebut sudah beberapa kali dilakukan.
“Sebelum kejadian pada Kamis (29/4), saya sering dianiaya bapak tiri saya. Namun, untuk penganiayaan terakhir gara-gara saya mengantarkan makanan buka puasa ke Nenek (orang tua Yadi-red), wajah saya dibentur-benturkan ke tiang di rumah bapak tiri saya,” kata RM.
Aiptu Ari Erwantoro, penyidik PPA pada Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Lebak, mengatakan, kasus penganiayaan oleh bapak tiri terhadap anak perempuannya baru akan dilaporkan korban bersama perwakilan keluarganya. Oleh karena itu, pihaknya belum bisa menjelaskan terkait kronologis yang sebenarnya, karena korban dan perwakilan keluarganya baru tiba di ruang unitnya.
“Barusan, korban didampingi perwakilan keluarganya tiba di Unit PPA. Karena kasusnya baru akan dilaporkan, maka kamipun belum mengetahui kronologisnya,” kata Aiptu Ari. (yas)