Nusantara

Banjir Bali Telan Korban Jiwa, Nana Mirdad Soroti Infrastruktur dan Fasilitas Sampah

INDOPOSCO.ID – Banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Bali menuai sorotan dari aktris Nana Mirdad. Melalui akun Instagram pribadinya, pada Kamis (11/9/2025), ia menyampaikan rasa prihatin sekaligus kritik terhadap tata kelola wilayah yang menurutnya berkontribusi terhadap bencana tersebut.

Dalam unggahan itu, Nana menuliskan duka mendalam atas jatuhnya korban jiwa. Ia menyebut jumlah korban terus bertambah sejak peristiwa terjadi.

“Saya menonton di televisi, hingga saat ini kalau tidak salah sudah tercatat 14 orang meninggal dan 2 orang hilang,” tulis Nana di Instagram Stories-nya, dikutip pada Jumat (12/9/2025).

Bagi Nana, angka itu menjadi bukti nyata betapa fatal dampak banjir kali ini. Ia mengingatkan bahwa BMKG memang berperan memberi peringatan dini mengenai cuaca ekstrem. Namun, menurutnya, tanggung jawab mitigasi bencana seharusnya juga dipikul oleh pemerintah daerah beserta instansi terkait.

Ia menegaskan pentingnya peran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali, dinas tata kota, hingga lembaga perizinan untuk memastikan setiap pembangunan selaras dengan kesiapan infrastruktur. Dana pajak masyarakat, kata Nana, harus dikelola dengan sungguh-sungguh untuk memperkuat perlindungan terhadap risiko bencana.

Tak hanya itu, ia meminta agar faktor cuaca tidak dijadikan kambing hitam utama. “Jangan salahkan cuaca ekstrimnya karena kita baru berada di awal musim hujan, masih banyak cuaca ekstrim yang akan datang,” tutur istri Andrew White itu.

Setelah menetap selama 15 tahun di Bali, Nana mengaku merasakan perbedaan signifikan dalam kondisi banjir. Menurutnya, dari tahun ke tahun, bencana hidrometeorologi di Bali semakin intens, hingga akhirnya memakan banyak korban jiwa dalam peristiwa kali ini.

“So far 15 tahun di Bali dan berasa banget setiap tahun banjir semakin parah dan puncak sampai memakan korban jiwa sebanyak ini ya baru sekarang,” ungkapnya.

Ia menilai situasi tersebut merupakan cermin dari buruknya kesiapan infrastruktur. Bahkan, kondisi sekarang dianggapnya jauh tertinggal dibanding beberapa tahun sebelumnya.

“Ini tandanya kesiapan infrastruktur kita terlalu terbengkalai bahkan dibandingkan tahun-tahun lalu,” lanjut putri pasangan Jamal Mirdad dan Lydia Kandou itu.

Dalam kesempatan itu, Nana juga menyinggung soal pengelolaan sampah. Walaupun kebersihan adalah tanggung jawab bersama, ia menekankan warga seharusnya mendapatkan fasilitas memadai untuk mengatasi persoalan tersebut.

“Memang kebersihan sampah tanggung jawab semua warga, tapi kita juga berhak mendapatkan fasilitas penanganan sampah yang memadai. Saat ini masih sangat jauh dari standard,” tegasnya.

Menutup pernyataannya, Nana mendesak pemerintah dan masyarakat agar sama-sama mengambil peran. Pemerintah, menurutnya, harus menyusun sistem yang jelas, sementara warga berkewajiban mematuhinya.

“Butuh berapa kali hujan deras lagi untuk menenggelamkan lebih banyak nyawa kalau ini tidak segera dicarikan solusinya” tambah pemeran Alissa dalam film Kawin Laris itu.

Sebelumnya, hujan deras mengguyur Bali selama lebih dari satu hari penuh sejak Selasa (9/9/2025) malam WIB. Debit air sungai yang meluap menyebabkan banjir bandang di sejumlah titik, merendam ratusan rumah dan menelan korban jiwa.

Data BNPB pada Kamis (11/9/2025) malam menyebut Kabupaten Jembrana menjadi daerah paling parah, dengan 16 orang meninggal dunia dan 1 masih hilang. Selain Jembrana, wilayah Gianyar, Tabanan, Klungkung, dan Denpasar juga terdampak.

BMKG menjelaskan, tingginya curah hujan dalam durasi panjang menjadi pemicu utama meluapnya air sungai hingga membanjiri permukiman warga. (her)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button