Nasional

Menteri LH Ingatkan Sampah yang Tak Dikelola Baik akan Jadi Sumber Bencana, Ini Alasannya

INDOPOSCO.ID – Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengingatkan sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat jadi faktor dalam kejadian bencana sehingga diperlukan keseriusan dari pemangku kepentingan untuk menanganinya.

Dalam pengukuhan kader Gerakan Pilah Sampah di Ancol, Jakarta Utara, Kamis (11/9/2025), Menteri LH/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan (BPLH) Hanif menyampaikan bahwa indikasi awal tersumbatnya drainase oleh sampah menjadi salah satu faktor penyebab banjir yang menyebabkan korban jiwa di Denpasar, Bali.

“Ternyata banjir yang hari ini datang disebabkan oleh timbunan sampah yang luar biasa. Tentu musibah alam ini harus menjadi pembelajaran kita,” kata Hanif seperti dikutip Antara, Kamis (11/9/2025).

Dia mengajak semua pihak untuk menjadikan kejadian bencana yang salah satu faktornya disebabkan oleh pengolahan sampah yang tidak berjalan baik menjadi pembelajaran semua pihak.

Tidak hanya banjir, penumpukan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) open dumping juga dapat menyebabkan korban jiwa karena longsor sampah. Seperti yang terjadi di Leuwigajah, Jawa Barat pada 2005 yang menewaskan 157 orang.

Yang terbaru, longsor TPA Galuga, Bogor pada 11 Agustus lalu juga menewaskan satu orang petugas yang bekerja sebagai operator alat berat. Selain itu, sampah yang tidak terkelola dapat menyebabkan pencemaran lingkungan yang akhirnya berdampak kepada kesehatan manusia.

Untuk itu, secara khusus Hanif meminta Pemerintah Kota Jakarta Utara yang menjadi percontohan nasional pengelolaan sampah untuk serius menangani isu tersebut. Berkolaborasi dengan masyarakat, dunia usaha dan pemangku kepentingan lain.

“Kita akan sangat serius berdiskusi dengan Pak Wali Kota (Jakarta Utara) untuk kemudian menyusuri lorong-lorong di dalam penanganan sampah,” katanya.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 14 orang meninggal dunia dan dua lainnya masih dalam pencarian setelah terjadi banjir di wilayah Bali usai curah hujan ekstrem selama dua hari terakhir. Terdapat tujuh kabupaten/kota di Bali yang terdampak banjir dan longsor.

Data terbaru memperlihatkan delapan korban meninggal dunia di Denpasar, Kabupaten Jembrana dua orang, Kabupaten Gianyar tiga orang dan Kabupaten Badung satu orang. Sementara dua korban hilang berasal dari Denpasar. (wib)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button