Nasional

Program Percepatan Kebekerjaan Serap Lulusan SMK Sesuai Kebutuhan Industri

INDOPOSCO.ID – Program percepatan kebekerjaan siswa lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) ke luar negeri belum banyak dilirik orang tua. Tapi setelah 2 tahun ini jumlah peminatnya meningkat.

Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Sekolah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Bogor Tatang Komarudin kepada indoposco.id, Kamis (28/8/2025). Ia menuturkan, program percepatan kebekerjaan di SMKN 3 Bogor diberlakukan sejak 2023 lalu.

“Program percepatan kebekerjaan ini untuk penempatan ke negara Jepang dan Jerman,” bebernya.

Ia menjelaskan, sejak 2023 lalu, sudah beberapa angkatan ditempatkan ke kedua negara tersebut. Bahkan di 2025 ini SMKN 3 Bogor berencana menempatkan lulusan bekerja ke Kuwait.

“Kini minat siswa dan orang tua tinggi pada program ini. Ini berkat penempatan sebelumnya yang sukses di sana,” terangnya.

Lebih jauh ia mengatakan, program percepatan kebekerjaan diikuti siswa pada kelas 12 semester pertama. Sebelumnya peserta yang lulus seleksi wajib mengikuti kursus bahasa selama 6 bulan.

“Untuk jurusan di sini ada tata busana, tata boga, kecantikan, serta akomodasi perhotelan. Semua program keahlian tersebut punya keunggulan masing-masing,” jelasnya.

“Siswa diberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan praktis yang relevan dengan dunia kerja,” imbuhnya.

Siswa yang lulus seleksi program percepatan kebekerjaan, masih ujar dia, akan mengikuti program magang selama 3 tahun. Setelah itu baru terserap di industri selama 2 tahun. “Ini khusus untuk negara Jerman. Sementara untuk Jepang, program ini langsung berlakukan kontrak kerja kepada siswa,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Cahaya Kirana Laraswati, salah satu siswa program percepatan kebekerjaan ke negara Jepang mengatakan, ketertarikan mengikut program tersebut karena budaya disiplin warga negara Jepang. Hal itu pun memotivasi dirinya untuk mempersiapkan diri bekerja di negeri Matahari terbit itu

“Intinya harus konsisten dari awal, jangan saat akhir keberangkatan kemudian semangat kendor. Jangan lupa harus belajar ekstra agar bisa lolos setiap tahapan seleksi,” ujarnya.

Hal yang sama diungkapkan Muhammad Raditya, salah satu siswa program percepatan kebekerjaan ke negara Jerman. Ia mengaku tertarik bekerja ke luar negeri agar bisa mewujudkan cita-citanya mendirikan pusat kuliner bakery di Tanah Air.

“Semula takut dan tidak terpikirkan bisa bekerja ke Jerman. Tapi setelah mendapat restu dari orang tua semakin menguat motivasinya bekerja ke Jerman,” ujarnya. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button