Penuhi Kebutuhan Industri, LLDikti: Prodi AI itu Wujud Inovasi Teknologi di Kampus

INDOPOS.CO.ID – Di era digital yang terus berkembang, kecerdasan buatan telah menjadi salah satu pilar utama dalam inovasi teknologi. Peluncuran Program Studi (Prodi) Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) di Universitas Bunda Mulia (UBM) adalah pertama di Indonesia.
Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III, Prof Toni Toharudin di Jakarta, Rabu (6/11/2024). Ia mengaku, peluncuran Prodi Kecerdasan Buatan menjadi momentum pendidikan tinggi berada di garis terdepan dalam berinovasi menjawab tantangan zaman.
“Ini jadi tonggak sejarah bagi pendidikan tinggi, karena perguruan tinggi swasta baru UBM yang membuka program studi Artificial Intelligence (AI),” katanya.
“Jadi ini yang pertama di Indonesia. Dan ini menjadi sebuah bukti bahwa kampus berada di garis terdepan dalam berinovasi menjawab tantangan zaman,” imbuhnya.
Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Bunda Mulia Kandi Sofia Senastri Dahlan menambahkan, Prodi Kecerdasan Buatan UBM menawarkan kurikulum yang komprehensif. Mencakup mata kuliah Dasar-Dasar Kecerdasan Buatan, Algoritma Pembelajaran Mesin, Pemrosesan Bahasa Alami, Sistem Pakar, Etika dan Tanggung Jawab dalam AI.
“Seluruh pencapaian akademik dilengkapi sertifikasi IBM AI Engineer, dan Google AI Specialist, agar lulusan siap kerja sesuai kebutuhan industri,” ujarnya.
“Kami yakin program ini bisa membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan berkembang pesat saat ini,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, ia mengungkapkan, kampus terus berinovasi mengikuti perkembangan teknologi dengan menciptakan BIEM-AI. Yakni education consultant berbasis kecerdasan buatan pertama di Indonesia.
“BIEM AI ini hasil kolaborasi dosen, mahasiswa dan Digital Place Vision Singapore,” katanya.
VP Research and Development Digital Place Vision Pte. Ltd Gede Artha mengatakan, program pengembangan BIEM AI untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kecerdasan buatan.
“Program ini mampu mengatasi berbagai tantangan teknis yang muncul selama pengembangan sistem dan menunjukkan semangat belajar tinggi serta kemampuan problem solving,” katanya. (nas)