Setahun Pemerintahan Prabowo, OPSI: Kondisi Ketenagakerjaan Belum Membaik

INDOPOSCO.ID – Sejak pelantikan Presiden Prabowo 20 Oktober 2024 lalu, kondisi ketenagakerjaan belum membaik.
Demikian pernyataan Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar melalui gawai, Senin (13/10/2025).
Ia menyebut, tingkat pengangguran terbuka, per Februari 2025, sebesar 7,28 juta orang, naik 83 ribu dibandingkan tahun lalu. Lalu penambahan jumlah angkatan kerja sebesar 3,67 juta, sementara lapangan kerja yang berhasil terbuka sebesar 3,59 juta.
“Ini menunjukkan terjadi defisit Angkatan kerja. Dan itu pun lebih banyak pembukaan lapangan kerja sektor informal,” kata Timboel.
Menurutnya, kondisi tersebut diperparah dengan semakin maraknya PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) di sektor padat karya yang gagal dibantu Pemerintah, seperti PT. Sritex Group, PT. Yamaha dan lainnya.
“Masuknya barang impor dari China juga menyebabkan barang lokal kalah bersaing di dalam negeri. Lalu pengenaan tarif Trump juga mempengaruhi penjualan barang Indonesia ke pasar Amerika,” ucap Timboel.
Ia menambahkan, iklim Investasi tidak diperbaiki dengan baik, yang menyebabkan investor luar negeri tidak mau masuk ke Indonesia. Kasus Pungli Perijinan Tenaga Kerja Asing (TKA), dan Pemerasan untuk sertifikasi K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) menyebabkan pejabat-pejabat Kementerian Ketenagakerjaan dirundung penangkapan oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).
“Pungli dan korupsi di beberapa kawasan industri dan daerah juga menyebabkan biaya tinggi. Akibatnya dikonversi ke harga, sehingga produk barang kita tidak kompetitif,” imbuhnya.
“Demikian juga harga energi dan suku Bungan pinjaman yang tinggi juga mempengaruhi pembentukan harga barang dan jasa yang tinggi,” ujar Timboel.(nas