Nasional

Doa Lintas Generasi: Jejak Iman Borsak Mangatasi Nababan

INDOPOSCO.ID – Ribuan anggota keluarga besar Borsak Mangatasi Nababan berkumpul dalam Partangiangan ( doa bersama tahunan) di Gedung Mulia, Kebon Nanas, Jakarta, Senin (13/10/2025).

Peringatan Hari Doa Borsak Mangatasi Nababan Sedunia merupakan tradisi suci yang telah berlangsung sejak 13 Oktober 1955 di lingkungan keluarga besar Borsak Mangatasi Nababan.

Ketua Panitia Partangiangan 13 Oktober 2025, Allen Hagai Nababan mengatakan acara ini dapat terselenggara berkat dukungan Ketua Nababan Sejabodetabek yaitu Oloan Nababan.

Dikataja acara ini merupakan warisan Iman dari Bona Pasogit yang terus dilestarikan oleh seluruh anggota keluarga Nababan.

“Partangiangan 13 Oktober ini berakar dari sejarah panjang di Siborong-borong, Tapanuli Utara. Kala itu, sejumlah tetua adat merenungkan kondisi keturunan Nababan yang masih tertinggal dalam berbagai bidang. Dengan iman yang teguh, mereka bersepakat untuk berserah kepada Tuhan, memohon pengampunan atas dosa-dosa leluhur, dan meminta berkat bagi generasi penerus,” kata Allen.

Dikatakan, sejak itulah tanggal 13 Oktober selalu diadakan doa bersama oleh seluruh keturunan Nababan. Dari sana pula lahir kesepakatan besar: menghapus perpecahan lama antara Nababan Dolok dan Nababan Toruan, serta membentuk Kesatuan Keturunan Borsak Mangatasi/Nababan, yang hingga kini menjadi simbol persatuan keluarga besar Nababan di seluruh dunia.

Ketua Panitia Partangiangan 13 Oktober 2025 ini juga menegaskan bahwa Partangiangan bukan sekadar kegiatan rohani biasa, melainkan perwujudan jati diri keluarga Nababan yang berakar pada iman dan kasih persaudaraan.

“Doa ini bukan sekadar tradisi, tapi identitas. Kita bersyukur karena lewat doa, Tuhan mempersatukan seluruh Pomparan Ni Borsak Mangatasi Nababan, Boru dohot Bere, dari generasi ke generasi,” ujar Allen Hagai Nababan.

Ia juga menambahkan, momentum 13 Oktober menjadi saat untuk berintrospeksi dan memperbarui semangat persaudaraan di tengah tantangan zaman.

“Kalau dulu para natua-tua bersatu dalam doa karena keprihatinan sosial dan pendidikan, sekarang kita berdoa agar generasi muda Nababan terus berkarya, berpendidikan tinggi, dan menjadi terang bagi banyak orang,” ungkapnya.

Perayaan tahun 2025 mengusung tema “Bersatu dalam Iman, Berkarya untuk Generasi”, menegaskan semangat bahwa doa tidak berhenti di bibir, melainkan diwujudkan dalam karya dan pelayanan.

Yang manarik, baru kali ini ada marga batak melakukan bermazmur yaitu Nababan Bermazmur yang sengaja dibuat untuk mempersiapkan acara Doa yang diadakan tanggal 13 Oktober.

“Mengapa dibuat Nababan Bermazmur karena Nababan sadar semua yang sudah tercapai itu karena Tuhan,” katanya.

Acara Partangiangan 13 Oktober 2025 sendiri dimulai dengan ibadah pujian dan renungan firman, dilanjutkan doa syafaat bagi bangsa dan keluarga, serta jamuan kasih yang mempererat hubungan antarkeluarga.

Perkumpulan Nababan Jakarta juga secara khusus mendoakan para putra-putri Nababan yang sedang berjuang di berbagai bidang, termasuk di pemerintahan, pelayanan, dan dunia pendidikan.

“Kita berdoa agar setiap langkah mereka selalu diberkati Tuhan dan membawa nama baik marga Nababan di manapun mereka berada,” ujar Allen Hagai Nababan.

Partangiangan yang dimulai 70 tahun silam juga telah menumbuhkan banyak tokoh besar dari kalangan Nababan.

Beberapa di antaranya adalah DR. SAE Nababan (Ephorus HKBP), Panda Nababan, Ir. Sukur Nababan, Putra Nababan, Anton Sihombing, Komjen Pol Tornagogo Sihombing, Brigjen Pol John C.E. Nababan, Drs. Nikson Nababan, dan Dr. Oloan Paniaran. Kehadiran tokoh-tokoh ini menjadi bukti nyata bahwa doa dan kesatuan iman melahirkan generasi yang kuat, berpengaruh, dan penuh berkat. (ibs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button