Nasional

Aturan Pembatasan Medsos Bagi Anak, DPR: Harus Komprehensif dan Pertimbangkan Dampak Kesehatan Mental

INDOPOSCO.ID – Rencana pemerintah membatasi penggunaan media sosial (Medsos) bagi anak-anak harus didukung dengan kebijakan yang komprehensif. Salah satunya mempertimbangkan dampaknya terhadap kesehatan mental anak.

Pernyataan tersebut diungkapkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi IX Netty Prasetiyani Aher melalui gawai, Senin (10/2/2025).

Ia menekankan perlindungan anak di ranah digital tidak cukup hanya dengan pembatasan, tetapi juga harus mencakup regulasi yang lebih ketat terhadap platform digital dan keterlibatan aktif orang tua.

“Saya mendukung upaya pemerintah melindungi anak-anak dari dampak negatif media sosial. Upaya ini harus diikuti dengan pengaturan terhadap game online yang banyak mengandung unsur adiktif dan tidak ramah anak,” terangnya.

Netty menegaskan, edukasi tidak hanya untuk anak-anak, tetapi juga orang tua. Sebab, orang tua bertanggungjawab mengawasi dan membimbing anak dalam penggunaan teknologi digital.

“Pemerintah harus gencar melakukan sosialisasi dan edukasi agar orang tua tahu cara melindungi anak dari konten yang tidak pantas dan sadar akan bahayanya,” tegasnya.

Selain itu, Netty meminta pemerintah untuk bersikap tegas terhadap platform digital agar memperketat verifikasi usia pengguna. Saat ini, menurut dia, masih banyak anak di bawah umur yang dengan mudah membuat akun media sosial tanpa adanya filter konten untuk anak di bawah umur.

“Pemerintah harus mewajibkan platform digital memiliki sistem verifikasi usia yang lebih ketat dan transparan,” ujarnya.

Netty mengungkapkan, media sosial berdampak terhadap kesehatan mental anak, termasuk meningkatnya kasus kecemasan, depresi, dan gangguan tidur akibat paparan konten berlebihan dan cyberbullying.

“Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang tidak terkontrol berkontribusi terhadap penurunan kesehatan mental anak,” ucapnya.

“Kita melihat kasus cyberbullying, kecanduan media sosial, hingga gangguan tidur akibat penggunaan gadget yang berlebihan. Ini harus menjadi perhatian serius,” tambahnya. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button