Janji Prabowo-Gibran Naikkan Gaji Rp2 Juta Mulai Oktober, P2G: 3 Juta Guru Jangan Diprank

INDOPOSCO.ID – Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) mengapresiasi langkah cepat Prabowo menyiapkan calon Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah yang dikabarkan akan dijabat Prof Abdul Mu’ti.
Pernyataan tersebut diungkapkan Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Satriawan Salim melalui gawai, Minggu (20/10/2024). Dengan latar belakangnya, menurut dia, Prof Abdul Mu’ti berpengalaman mengelola ribuan sekolah/madrasah dan perguruan tinggi.
“Sosok Abdul Mu’ti memiliki latar belakang orang pendidikan menawarkan harapan baru, mampu secara akseleratif memperbaiki pendidikan dan guru di Tanah Air,” ungkapnya.
Ia menilai ada 12 poin pekerjaan rumah (PR) prioritas bidang pendidikan dasar dan menengah yang harus dituntaskan pemerintahan baru Prabowo serta Mendikdasmen. Selain itu, juga masalah guru warisan pemerintahan Jokowi dan Mendikbudristek Nadiem Makarim.
“Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) baru hendaknya mengejar ketertinggalan skor PISA, yang makin jeblok di era Nadiem Makarim,” bebernya.
Ia menyebut, skor PISA Indonesia pada 2018 untuk kemampuan membaca sebesar 371, sedangkan pada 2022 menurun menjadi 359. Selanjutnya, skor matematika di 2018 sebesar 379 turun menjadi 366 di 2022 dan skor kemampuan sains turun dari 379 pada 2018 menjadi 366 di tahun 2022.
“Skor PISA yang jeblok makin menunjukkan kondisi pendidikan Indonesia makin tidak baik,” terangnya.
Dia juga berharap Prabowo-Gibran menuntaskan rekrutmen 1 juta guru P3K (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja), karena janji tersebut tidak terpenuhi selama kepemimpinan Jokowi. Dengan memprioritaskan pengangkatan guru honorer menjadi ASN, dan membuka kembali rekrutmen guru PNS yang sudah 5 tahun diberhentikan Jokowi.
“P3K hendaknya diprioritaskan bagi guru-guru honorer senior di atas 35 tahun,” ucapnya.
“Kami juga mendesak Prabowo-Gibran memenuhi janjinya akan memberi tambahan penghasilan sebesar RP2 juta per bulan bagi seluruh guru baik negeri atau swasta, honorer atau ASN dimulai Oktober 2024 ini,” imbuhnya.
Ia menambahkan, P2G mengapresiasi janji Prabowo-Gibran yang akan menetapkan Upah Minimum Guru swasta dan honorer. “Kami khawatir janji menambah penghasilan guru Rp2 juta perbulan tidak akan dipenuhi, karena alasan tidak ada anggarannya di APBN,” ungkapnya.
“Jika janji Rp2 juta perbulan tak dipenuhi, Prabowo sudah meng-ghosting 3 juta lebih guru, kami para guru di-prank. Kami mengingat pak Prabowo seorang prajurit yang memegang sumpahnya,” sambung Satriawan. (nas)