Indonesia Dinyatakan Darurat TBC, Perlu Penanganan Serius

INDOPOSCO.ID – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menilai kasus TBC di Indonesia sudah memasuki tahap darurat, sehingga penanganannya harus dilakukan dengan keseriusan yang setara dengan penanganan pandemi COVID-19.
“Ini masalah serius. Karena itu, penanganan TBC harus kita arus-utamakan agar terbentuk critical mass dan gerakan sosial yang kuat, mulai dari masyarakat hingga kepemimpinan nasional,” ujar Pratikno dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Menko PMK menjelaskan TBC merupakan masalah bangsa yang harus ditangani secara menyeluruh oleh semua pihak. Kematian akibat TBC secara global mencapai 1 miliar orang dalam 200 tahun atau rata-rata 5 juta per tahun yang bahkan melampaui kematian akibat COVID-19 dunia.
Berdasarkan Global Tuberculosis Report 2024 yang diterbitkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia menempati posisi kedua dengan jumlah kasus TBC terbanyak setelah India, yakni sejumlah 1.090.000 kasus dan jumlah kematian terbanyak setelah India yang mencapai 125 ribu jiwa.
Pratikno menekankan pentingnya langkah nyata, mulai dari meningkatkan kesadaran masyarakat melalui kampanye bahaya TBC dengan memanfaatkan pop culture, memperluas kewajiban skrining untuk memperoleh data yang akurat sekaligus mencegah penularan, hingga memastikan pengobatan berjalan tuntas.
Ia juga menegaskan promosi kesehatan dan perubahan perilaku merupakan kunci utama agar TBC tidak terus menular dan merenggut banyak nyawa.
Kemenko PMK telah menghadap Presiden dan meminta dukungan agar isu TBC segera dibahas dalam Rapat Terbatas (Ratas). Harapannya, ada sinergi antara arahan langsung dari Presiden dengan gerakan bersama masyarakat di lapangan.
“Kami ingin isu TBC ini benar-benar menjadi arus utama. Harus ada gerakan masif, bukan hanya di level teknis, tetapi juga kelembagaan, dan sampai ke masyarakat. Semua pihak perlu bersinergi agar Indonesia bisa mengulang keberhasilan seperti dalam penanganan COVID-19,” kata dia.
Sementara itu, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito memaparkan pengalaman Indonesia dalam mengendalikan COVID-19.
Ia menekankan keberhasilan penanganan COVID-19 ditopang oleh kepemimpinan yang kuat, koordinasi lintas sektor, serta suasana kedaruratan yang mampu menggerakkan masyarakat dan media.
“Prakondisi yang harus dibangun adalah suasana darurat. Kalau saat COVID-19 bisa terkendali, TBC pun bisa ditangani dengan pola serupa, asalkan ada komando kepemimpinan dan dukungan masyarakat,” kata Wiku.
Selain itu, Pemerintah kala itu juga gencar melakukan kampanye masif tentang bahaya COVID-19, disertai promosi perubahan perilaku melalui protokol kesehatan seperti penggunaan masker, menjaga jarak, dan protokol pencegahan lainnya. (bro)