Headline

KCIC Nilai Rencana Pemindahan IKN Tidak Pengaruhi Potensi Penumpang

INDOPOSCO.ID – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menilai rencana pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Kalimantan Timur tidak pengaruhi potensi penumpang kereta cepat Jakarta-Bandung.

Presiden Direktur KCIC Dwiyana Slamet Riyadi dalam pernyataan di Jakarta, Minggu (13/2), mengatakan potensi penumpang tetap ada karena Jakarta masih akan menjadi pusat ekonomi, bisnis, dan perdagangan yang marak didatangi masyarakat.

Tidak hanya itu, menurut ia, kereta cepat ini akan melalui daerah industri yang sedang tumbuh di sepanjang jalur Jakarta-Bandung.

“Pemindahan IKN tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah penumpang mengingat Kota Jakarta masih tetap menjadi kota perdagangan utama dan akan tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di sekitarnya,” ucapnya, seperti dikutip Antara pada Minggu (13/2).

Ia juga menguraikan hasil riset Polar UI pada 2021 mengenai potensi penumpang dari kereta cepat yang diperkirakan bisa mengangkat 30 ribu penumpang harian.

Namun, Dwiyana mengatakan ditaksir jumlah penumpang ini lebih rendah dari riset LAPI ITB yang sempat mengeluarkan angka pengguna 61 ribu penumpang per hari.

“Penurunan permintaan ini terjadi karena riset Polar UI didasari pada kondisi pandemi Covid-19 dan dampak anak lainnya yang berimbas pada turunnya mobilitas warga,” tuturnya.

Ia juga membenarkan jumlah penumpang kereta cepat Jakarta-Bandung ini akan terdampak pandemi Covid-19 dan pengaruhi proyeksi pengangkutan hingga 5 tahun ke depan.

“Perhitungan demand forecast yang terkini menggunakan pendekatan serta asumsi pertumbuhan yang konservatif, terutama di 5 tahun pertama masa pengoperasian, dan tentu kami terus berharap pandemi ini segera usai sehingga mobilitas warga bisa kembali normal,” tuturnya.

Meski begitu, ia menyakini potensi perekonomian yang membaik dan kembalinya aktivitas manusia bisa menjadi harapan adanya peningkatan jumlah penumpang ke depannya.

“Walaupun dalam 5 tahun pertama pertumbuhan penumpang diasumsikan kecil (konservatif), namun di tahun berikutnya diharapkan akan ada masa mobilitas orang akan membaik seiring dengan menggeliatnya perekonomian kita pasca-Covid-19,” tutur Dwiyana. (mg4)

Back to top button