Empat Jurus Gaet Anak Muda Bangun Ekonomi Desa Lewat Koperasi Syariah

INDOPOSCO.ID – Dalam upaya memperluas basis anggota sekaligus memperkuat modal, sinergi antara gerakan koperasi desa dan strategi inklusifitas keuangan syariah menjadi kunci penting. Integrasi ini tidak hanya memberi peluang bagi pertumbuhan ekonomi desa, tetapi juga dapat membangkitkan minat generasi muda untuk aktif terlibat.
Direktur Infrastruktur Ekonomi Syariah, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Sutan Emir Hidayat menegaskan bahwa langkah ini membutuhkan pendekatan yang tepat sasaran.
“Untuk menarik generasi muda bergabung ke dalam koperasi desa layaknya Koperasi Desa Merah Putih Syariah Mekar Jaya di Sumedang, beberapa strategi inklusifitas yang efektif perlu dilakukan,” ujar Emir kepada INDOPOSCO melalui gawai, Jumat (15/8/2025).
Menurut Emir, ada empat jurus utama yang bisa membuat koperasi syariah desa tampil keren dan relevan. Pertama, literasi dan edukasi keuangan syariah harus menjadi pondasi. Generasi muda dan masyarakat desa perlu mendapatkan pelatihan yang praktis, mulai dari pengelolaan keuangan berbasis syariah hingga pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Langkah ini akan membentuk pemahaman sekaligus keterampilan yang dapat langsung diterapkan.
“Kedua, peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) perlu diperkuat. Sebagai lembaga lokal, BUMDes memiliki kedekatan dengan masyarakat dan memahami kebutuhan mereka. Melalui BUMDes, produk dan layanan keuangan syariah dapat disesuaikan dengan prinsip fiqih sekaligus realitas ekonomi desa, sehingga lebih relevan dan diterima warga,” jelasnya.
Ketiga, pemanfaatan teknologi digital menjadi daya tarik tersendiri bagi generasi muda yang sudah akrab dengan dunia daring. Layanan keuangan syariah yang modern, mudah diakses, dan efisien akan membangun citra koperasi desa sebagai wadah yang progresif dan tidak ketinggalan zaman.
Dan yang keempat, Emir menekankan pentingnya mengedepankan nilai-nilai koperasi syariah yang inklusif dan berkelanjutan.
“Generasi muda kini sangat peduli pada aspek sosial dan keberlanjutan. Koperasi syariah yang mampu menunjukkan nilai tersebut akan lebih mudah menarik simpati dan partisipasi mereka,” tambahnya.
Dengan pendekatan yang menyentuh aspek pengetahuan, kedekatan lokal, kemudahan teknologi, dan nilai keberlanjutan, koperasi desa berbasis keuangan syariah berpeluang besar menjadi magnet bagi generasi muda. Tidak hanya sebagai tempat bertransaksi, tetapi juga sebagai wadah belajar, berkarya, dan membangun masa depan ekonomi desa secara bersama.
Diketahui, Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih Syariah Mekar Jaya di Kecamatan Sumedang Utara menjadi salah satu contoh koperasi desa yang memiliki potensi besar untuk berkembang pesat. Dikelola oleh generasi muda dengan latar belakang wirausaha, kopdes ini diyakini mampu tumbuh menjadi kekuatan ekonomi desa yang signifikan, apalagi dengan dukungan berbagai pihak, khususnya pemerintah. (her)