Pengusaha: Kenali Peluang Industri untuk Bangun Kesuksesan Berbisnis

INDOPOSCO.ID – Langkah awal pengembangan bisnis dimulai dari mengenali bisnis dan peluangnya dengan mengidentifikasi kategori industri, ukuran pasar, dan core environment.
Pernyataan tersebut diungkapkan Business and Management Expert Budi Satria Isman dalam acara workshop pengembangan bisnis UMKM di Jakarta, Rabu (9/10/2024).
Budi mengatakan, bahwa penting untuk memahami kategori industri yang dimiliki dan seberapa besar pasar dari industri tersebut ketika ingin mengembangkan bisnis.
“Jika Anda ingin pahami kategori industri Anda, ada empat hal yang harus dipertanyakan, yaitu seberapa besar pasarnya, bagaimana pertumbuhannya, tingkat kompetisinya, dan mudah atau tidak orang masuk ke bisnis Anda,” ujar Budi.
Untuk mencari tahu tentang ukuran pasar dan potensi pertumbuhan bisnis, lanjut Budi, cari dahulu data aktual atau data primer mengenai kondisi industri terkini. Misalkan untuk UMKM penjual kopi, maka bisa mencari data mengenai tren peminat kopi di Indonesia, atau statistik pertumbuhan bisnis kopi saat ini.
Data terkait kondisi industri tersebut bisa didapatkan dari informasi yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah, seperti Badan Pusat Statistik (BPS) atau Kementerian, dan bisa pula dari Lembaga non-pemerintah.
Setelah mendapatkan data primer, menurut dia, maka langkah selanjutnya adalah membuat asumsi pasar dengan melakukan ekstrapolasi.
“Ekstrapolasi ini, jika anda sudah memiliki data primernya, anda bisa membuat asumsi dulu. Misalkan seberapa besar pasar anda di lingkup tempat anda berjualan? Contohnya di lingkungan kompleks anda,” jelasnya.
Selain itu, Budi juga menekankan untuk mempertimbangkan core environment, yaitu faktor lingkungan sekitar bisnis yang dapat memengaruhi jalannya bisnis. Faktor luar ini tidak dapat dikendalikan oleh pelaku bisnis, sehingga perlu diperhitungkan dan diantisipasi karena akan berpengaruh dalam proses perencanaan strategi bisnis.
“Apa sih faktor-faktor di luar sana yang tidak bisa saya kontrol tapi bisa berpengaruh terhadap bisnis saya, contohnya peraturan pemerintah, perubahan teknologi, perilaku konsumen, ekonomi makro, dan supplier,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pemberdayaan Informatika, Slamet Santoso mengatakan, perkembangan digitalisasi di Indonesia membuka banyak peluang bagi mereka yang memanfaatkannya. Tetapi juga memunculkan tantangan bagi para pelaku UMKM dengan adanya produk asing yang seringkali lebih murah dan punya daya tarik tersendiri.
“Oleh karena itu, agar UMKM mampu bersaing, maka bukan hanya produk yang harus ditingkatkan, tapi pengelolaan tim yang baik serta manajemen bisnis dan keuangan yang profesional harus jadi lebih baik,” ujarnya.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi momentum kita untuk menciptakan UMKM Indonesia yang siap bersaing di pasar global,” imbuhnya. (nas)