Budidaya Serai Wangi Solusi untuk Pemanfaatan Lahan Marginal di Lokasi Tambang Kintap

INDOPOSCO.ID – Kondisi tanah di sekitar tambang Kintap, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) tidak subur atau disebut lahan marginal.
Desa terdekat dari operasional tambang Kintap ialah Bukit Mulia. Sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani, pekerja kebun karet dan kelapa sawit. Jumlah pengangguran cukup tinggi, tingkat keterampilan juga kurang selain bertani.
PT Arutmin Indonesia (Arutmin) sebagai salah satu anak usaha PT Bumi Resources Tbk. (Bumi) yang juga beroperasi di wilayah tersebut mengambil langkah cepat dengan melibatkan para pemangku kepentingan, termasuk ahli pertanian dan perwakilan masyarakat untuk mencari solusi masalah lingkungan dan pengangguran serta minimnya pendapatan masyarakat.
Menanam tanaman cymbopogon nardus atau serai wangi dapat menjadi solusi, melalui program Bonus BBM Mode Selingan (BUMDesa Berkah Mulia sebagai Motor Desa Mandiri berbasis Sosial, Ekonomi dan Lingkungan).
Program ini tidak hanya fokus pada manfaat ekonomi dari budidaya serai wangi, tapi juga berkontribusi pada upaya konservasi lingkungan. Serai wangi dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan, di antaranya perawatan yang mudah, bisa hidup di berbagai kondisi tanah dan dapat dimanfaatkan sebagai tanaman konservasi pada lahan kritis.
Serai wangi mulai dikenalkan ke masyarakat sejak tahun 2017, dimulai dari lahan marginal seluas 2 hektare yang kemudian berkembang menjadi 5,8 hektare dengan dikelola oleh 4 kelompok tani. Arutmin kemudian mendirikan pabrik penyulingan serai wangi dengan skema integrated farming system dengan tujuan zero waste.
Teknologi yang digunakan dalam penyulingan berfungsi sebagai pemisah minyak atsiri dengan air yang terkandung dalam tanaman. Hasil destilasi dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pakan ternak.
Minyak atsiri hasil penyulingan serai dikenal dengan citronella oil yang sangat kayak manfaat dan digunakan sebagai bahan dasar berbagai produk turunan siap pakai, di antaranya sebagai bahan baku industri sabun, parfum, kosmetik, antiseptik, aromaterapi, sebagai bahan aktif pestisida nabati dan bahan bakar minyak.
Presiden Direktur PT. Bumi Resources Tbk., Adika Nuraga Bakrie mengatakan, program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat Arutmin diharapkan dapat memberikan dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah setempat.
“Termasuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan serta meningkatkan kualitas hidup, sehingga tercipta kemandirian serta kesejahteraan masyarakat,” ujar Adika dalam keterangannya, Rabu (12/6/2024).
PT Arutmin, salah satu unit usaha PT Bumi Resources Tbk., bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasi yang terdiri dari Tambang Senakin, Satui, Batulicin, Asamasam, Kintap dan North Pulau Laut Coal Terminal. (ibs)