Disway

Bale Aras

INDOPOSCO.ID – Saya mencoba download Bale. Bisa. Lewat GetApps. Bisa. Lalu ada pilihan bahasa –saya pilih yang bahasa Inggris. Bisa. Lalu harus memasukkan nomor telepon. Lho kode negara yang otomatis muncul: 98. Itu berarti Iran. Tapi ada pilihan negara. Saya pilih Indonesia. Muncul kode 62. Tinggal memasukkan nomor HP saya. Klik.

Jawaban yang muncul di layar: lihat foto.

“Harus pakai nomor lokal,” jawab Purkon Hidayat yang sampai kemarin masih tertahan di Baku, ibu kota Azerbaijan. Purkon dan sekitar 100 orang Indonesia sudah berhasil keluar dari Iran.

Berita Terkait

Kemarin sore mereka sudah bisa meninggalkan Baku. Siang ini, atau nanti sore, sudah bisa tiba di Jakarta.

Mereka dinaikkan Qatar Airways dari Baku lewat Doha. Tidak bisa sekaligus. Disesuaikan dengan ketersediaan seat pesawat komersial regular.

Dari Purkon saya tahu Iran punya بله (Bale) –semacam WhatsApp atau WeChat miliknya sendiri. Saat di Teheran, Purkon juga pakai Bale –artinya: na’am dalam bahasa Arab.

Purkon tidak tahu apakah Bale melayani komunikasi dalam bahasa Inggris. Ia tidak pernah mencoba. Di sana orang pakai Bale dalam bahasa Farsi –yang tulisannya mirip huruf Arab itu.

Purkon memang fasih berbahasa Farsi. Ia menjadi dosen di sana: mata kuliah manajemen. Waktu mengajar pun sudah pakai bahasa Farsi.

“Sulit mana belajar bahasa Farsi dibanding Arab?” tanya saya.

“Tampaknya, gramatikalnya sulit Arab, tapi yang lainnya tidak terlalu beda,” jawab Purkon.

Setelah tamat teknik sipil Polban dan manajemen STIE Yogyakarta, Purkon memang kuliah di kota suci Qom dan Teheran. Di sana mendapat gelar master dan doktor. Karena itu bahasa Farsinya fasih. Bahkan disertasi untuk doktornya ditulis dalam bahasa Farsi. Judul disertasinya: Iya, kira kira judulnya: “Proyeksi Perdagangan Indonesia dan Iran tahun 2045”.

Purkon memang mendalami futures studies. Yakni studi interdisiplin ilmu yang bisa menggambarkan masa depan. Bukan ramalan tapi masa depan yang didasarkan perhitungan berbagai disiplin ilmu.

Purkon melihat orang Iran masih sangat ideologis. Ini yang membuat mereka tidak takut Israel –meski mereka tahu Amerika Serikat ada di belakangnya. Tingkat ideologisnya bisa mencapai 80 persen. “Ini yang bisa mengalahkan kecanggihan teknologi Amerika,” ujarnya.

“Dalam konsep futures studies yang saya tekuni, aspek mitologi melekat kuat di budaya Iran,” katanya. “Demikian juga simbol budaya seperti ArasRostam dalam literatur budaya kuno Persia. Termasuk kesyahidan Husein. Peristiwa Karbala cukup mengakar kuat dalam budaya Islam di sana,” tambahnya.

Anda sudah tahu apa itu Aras. Yakni nama sungai besar yang menjadi sumber kehidupan, mistik dan kekuatan bangsa Parsi. Mungkin seperti Danube di Hungaria. Begitu banyak puisi heroik lahir terkait sungai Aras.

Inilah satu-satunya sungai besar yang tanpa muara. Panjang sungai ini 1.000 km. Hulunya hulu ada di Turkiye timur. Lalu melintasi Kurdistan, Armenia dan Iran-Azerbaijan. Setelah itu Aras bercabang-cabang kecil menuju gurun kering. Hilang di sana.

Sungai itu sekaligus menjadi pembatas antara Iran di selatan dengan negara seperti Azerbaijan dan Armenia di utaranya.

Sedang Rostam Anda juga sudah tahu: tokoh legendaris Parsi yang setara dengan Hercules. Perkasa. Sakti. Pahlawan besar. Baik hati. Selalu menang dalam perang. Kisah Rostam sangat mendalam masuk ke budaya Parsi karena tertulis dalam kitab raja-raja.

Maka dalam keadaan Iran diserang Israel seperti itu nyaris tidak ada yang mengungsi. Bahwa jatuh banyak korban itu dianggap belum sebanding dengan pengorbanan Sayidina Husein, putra Ali bin Abi Thalib. Bahkan tidak ada apa-apanya dibandingkan pengorbanan Rostam: begitu gigihnya ia berperang sampai anaknya  terbunuh oleh tangannya sendiri tanpa sengaja.

Aras dan Rostam pun kini melawan rudaldrone, dan B-2 Spirit Siluman. (Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 23 Juni 2025: Bom Bunker

Lagarenze 1301

Santai sejenak 2. Ceritanya, Rusia dan Amerika akhirnya terseret perang. Keduanya pun jual-beli serangan. Rudal nuklir Rusia diterbangkan menuju Washington. Di atas Pasifik, rudal itu berpapasan dengan rudal nuklir Amerika yang sedang menuju Moskow. Rudal Rusia: “Ayo, kita minum sesuatu dulu untuk menurunkan ketegangan di perjalanan yang sangat jauh ini.” Rudal Amerika: “Oke, sepertinya menarik.” Rudal Rusia mengeluarkan vodka dan mereka pun minum bersama selayaknya bukan musuh. Rudal Amerika sudah mulai mabuk. Rudal Rusia memapahnya dan berkata: “Biarkan aku mengantarmu pulang.”

Lagarenze 1301

Santai sejenak. Dua alien terbang di dekat Bumi. Mereka menyaksikan pesawat pengebom B2 Spirit Amerika menjatuhkan selusin bom penghancur bunker GBU-57A/B di atas situs nuklir Fordow, Iran. Alien I: “Bentuk kehidupan yang dominan di planet ini sudah bisa mengembangkan senjata nuklir untuk penghancur massal.” Alien II: “Apakah mereka adalah makhluk cerdas yang baru muncul, yang bisa membahayakan kehidupan di galaksi?” Alien I: “Menurutku, tidak. Sesama mereka sendiri yang akan menjadi sasarannya.”

siti asiyah

Dulu Bimbo bernyanyi lewat lagu Antara Kabul dan Beirut : `Lihatlah, lihatlah …….Amerika ditendang Iran……………` Dan hari ini kita menyaksikan ternyata bukan sunni atau wahabi yang berani menentang hegemoni itu apalagi NU atau Muhamadiyah, tapi jamaah yang jika ada dikampung kita maka kita ( mungkin ) akan mengusirnya sebagaimana pernah terjadi dimasa lalu. Mereka adalah imam dan jamaah Syiah yang diam – diam dihati kita yang terdalam berdoa untuk keselamatan mereka, bahkan mungkin dikalangan atheis dan komunis sekalipun, berjamaah pula mereka berdoa dengan harapan yang sama. Iran adalah penjelmaan mimpi dan angan – angan mereka yang merasa terpinggirkan dan tak menerima keadilan dari tatanan PBB yang sangat ingin kita rubuhkan, Iran telah menunjukkan bukan hanya kemampuan bertahan tapi juga kemandirian untuk eksis bukan hanya secara politis.Bahkan prerstasi sepakbola dan vollyball-nya pun negeri sebesar Indonesia tidak pernah sanggup ( setidaknya sampai hari ini ) menyamainya.Dan Iran adalah syiah, diametral dengan kita yang ahli sunnah wal jamaah. ( dan seandainya nanti di hari akhir Tuhan tanya ke saya : kamu dulu benci syiah , ya ?? …………apa jawaban saya ??? )

Ima Lawaru

Bangun jam 2 tengah malam untuk bisa copas CHD. Mengapa tengah malam? Karena signal baru akan bagus tengah malam. Tapi apalah daya saat copas ke word, eh word-nya loading. Akhirnya saya tinggal tidur. Eh bangun pagi-pagi, word-nya sudah OK kembali. Untung saya tinggal di Indonesia. Andainya saya tinggal di Iran atau Isrewel, mungkin saya tidak akan sempat mengcopas CHD dan ikut merusuh. Apalagi mau tidur nyenyak. Saat saya umur 12 tahun dulu, masih kelas 5 SD, saya merasakan bagaimana Perang Saudara Ambon 1999. Saya dengan mama saya berdempatan bersama ratusan atau mungkin ribuan pengungsi di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon yang akan naik ke Kapal Bukit Siguntang. Saya menyaksikan orang baku dorong. Calon penumpang dikasih naik lewat tali. Tahun 2015, saat saya sedang kerja di Morotai, Ternate, saya memutuskan jalan-jalan kembali ke Ambon. Saya keliling Kota Ambon dengan berjalan kaki. Saya mengobrol dengan beberapa warga eks kerusuhan Ambon 1999. Hampir rata-rata warga ngomong bahwa penderitaan terbesar selama kerusuhan adalah menahan ngantuk. Kira-kira Iran dan Isrewel kini juga sedang menahan ngantuk.

Suharno Maridi

Memang ironis. Tidak adanya radiasi pasca serangan Amerika justru menegaskan bahwa Iran tidak punya senjata nuklir. Hal yg menjadi alasan Israel dan Amerika menyerang Iran. Sebagaimana dugaan warga seluruh dunia, alasan serangan Israel dibuat2 belaka. Semacam kebanyakan alasan anak2 SMA kalau tawuran. “Karena tak suka dia”. Celakanya ini bukan soal tawuran SMA. Kesengsaraan akibat perang akan turut ditanggung oleh pihak yg tidak tahu-menahu sekalipun. Atas kekakuan Israel dan Amerika yg telah berulang kali itu, dunia tak berdaya. Tidak tahu apa gunanya PBB. Bubar saja.

Agus Suryonegoro III – 阿古斯·苏约诺

LAGU “BOOM BOOM TEL AVIV”: PERANG VIA MUSIK DAN NARASI DI MEDUA SOSIAL.. “Boom Boom Tel Aviv” adalah lagu viral yang muncul di tengah konflik Iran–Israel. Dengan irama dramatis dan lirik tajam, lagu ini menggambarkan serangan rudal Iran ke Tel Aviv sebagai balas dendam atas “kejahatan” Israel. Potongan lirik seperti “You have reaped it, now is the time to bleed” menegaskan nada agresif dan penuh kemarahan. Lagu ini menyebar cepat di TikTok, Instagram, dan X, disertai video animasi serangan misil. Secara tematik, lagu ini menolak narasi bahwa Israel adalah korban, dan menuduhnya memutarbalikkan fakta perang. Di beberapa forum, muncul perdebatan sengit antara label “anti-Zionis” dan “antisemit.” “Boom Boom Tel Aviv” bukan sekadar karya musik, tapi simbol perlawanan digital yang mencerminkan polarisasi tajam opini publik di era perang informasi. Lagu ini menegaskan bahwa dalam perang modern, pertempuran juga terjadi di ranah budaya dan media sosial.

djokoLodang

-o– + Kamu bisa bantu aku, Tomi? Aku tidak tahu cara membesarkan volume hp-ku. Di sana tertulis aku harus memasukkan kata sandi, tetapi aku tidak ingat. – Nenek, bagaimana Nenek bisa hidup di dunia ini? + Hei, anak muda! Akulah yang dulu mengajarimu cara menggunakan sendok makan!! –koJo.-

Juve Zhang

Intelijen Tiongkok itu salah satu kerjanya harus mengetahui dimana nuklir Amerika disimpan dan konon Mereka sudah bisa memetakan posisi nuklir Amerika di sana dimana saja disimpannya…. kecuali yg disimpan di kapal selam…….tugas intelijen ternyata tidak mudah mencari informasi posisi penyimpanan nuklir sebuah negara besar tentu tidak mudah…….

Thamrin Dahlan YPTD

Membaca laporan Abah bercampur rasa ngeri dan harapan. Ngeri bersebab nuklir itu bukan ancaman kaleng kaleng. Sedangkan harapan semoga Presiden Amerika sehat sehat saja jiwa raganya. Awak kini lebih banyak mengikui laporan dari Al Jazeera dan Euro News dan tv-one. Update berita .Seperti doa semua penduduk bumi berdoa semoga perang ini segera berakhir, Seorang teman punya saran begini. Untuk menghentikan perang terutama bombadir rudal dan bom ada baiknya para pemimpin dunia dan pemimpin agama untuk sementara bermukim di Israel dan Iran. Tujuannya anda sudah tahu. Apakah negara berseteru tidak tega sekali lagi berpikir ribuan kali karena korban menyerang kota kota tersebut pasti termasuk para Tokoh Dunia tersebut. Halooo apa kabar PBB./ UN Salam Damai.

Achmad Faisol

jumlah nabi ada 24.000… jumlah rasul 313, ada pendapat lain 315… tidak ada satu pun penjelasan di mana saja beliau-beliau berada… jadi, tidak bisa disimpulkan di asia tenggara, pun di indonesia pasti ada atau tidak pernah ada nabi atau rasul…

Agus Suryonegoro III – 阿古斯·苏约诺

CV ANTAREJA – SPESIALIS OPERASI BAWAH TANAH & INFILTRASI SENYAP.. Nama: Antareja. Asal: Kerajaan Nagapratala. Ayah: Werkudara (Bima). Ibu: Dewi Nagagini (Berumah di dalam tanah). ???? Keahlian Utama: 1). Mobilitas bawah tanah ultra-cepat, mampu menjelajah tanpa terdeteksi sensor atau radar. 2). Infiltrasi senyap ke instalasi rahasia, cocok untuk pengamanan dan serangan balasan. 3). Ketahanan ekstrem terhadap tekanan tanah, panas, dan gelombang seismik. 4). Kemampuan bertahan tanpa oksigen, cocok untuk bekerja di kedalaman reaktor nuklir bawah tanah. 5). Penguasaan medan bawah tanah secara instingtif, seperti sonar alami. 6). Senjata biologis alami: Lidah beracun & bisa nagarasa, untuk netralisasi target tanpa suara. ???? Rekomendasi Penempatan: Fasilitas nuklir Iran bawah tanah untuk 1). Pemantauan sistem terowongan. 2). Pengamanan instalasi dari sabotase 3). Evakuasi darurat tanpa perlu infrastruktur ???? Catatan Tambahan: 1). Tidak memerlukan perlindungan radiasi. 2). Tidak terlihat satelit. 3). Tidak bisa dibunuh dengan senjata konvensional. 4). Tidak makan nasi maupun roti. ???? Status: Siap bergabung. Tanpa visa. Langsung tembus bumi.

Agus Suryonegoro III – 阿古斯·苏约诺

TERNYATA BEGINI RAHASIA SUKSES PESAWAT B2 AS MENYERANG IRAN TANPA TERDETEKSI.. Sebelum Amerika Serikat (AS) menyerang Iran pada Minggu (22/6/2025), sejumlah pesawat pengebom B-2 lepas landas dari pangkalan mereka di Missouri dan terlihat menuju pulau Guam di Pasifik. Menurut para ahli, penerbangan tersebut mungkin merupakan persiapan awal untuk keputusan AS menyerang Iran, sebagaimana dilansir Reuters. Ternyata, pesawat tersebut hanyalah “umpan” dan “tipuan”. Termasuk komentar pengamat nya pun merupakan pengamat tipuan. Serangan sebenarnya terdiri dari tujuh bomber B-2 bersayap kelelawar yang terbang langsung dari AS ke timur tanpa terdeteksi selama 18 jam. Bomber-bomber tersebut menjaga komunikasi seminimal mungkin dan mengisi bahan bakar di udara, seperti diungkapkan militer AS pada Minggu. Saat pesawat pengebom tersebut mendekati wilayah udara Iran, sebuah kapal selam AS meluncurkan lebih dari 20 rudal jelajah serangan darat Tomahawk. Pesawat tempur AS terbang sebagai umpan di depan bomber untuk mendeteksi pesawat tempur dan rudal Iran. Setelah itu, barulah bomber B-2 menjatuhkan senjatanya di fasilitas nuklir Iran. B-2 menjatuhkan 14 rudal penembus bunker GBU-57 Massive Ordnance Penetrators, masing-masing beratnya sekitar 13 ton. Operasi yang dinamakan Midnight Hammer itu juga melibatkan lebih dari 125 pesawat militer AS, menurut Kementerian Pertahanan AS yang berkantor di Pentagon sebagai support, pendeteksian reaksi, dan pengumpan tuk kelabui lawan.

Tivibox

. CHDI (kapan) pulang. . Setelah sekian lama CHDI melanglang buana, ke Amerika, China dan terakhir ke Iran dan Israel, terbit rasa rindu saya agar CHDI pulang kembali ke tanah air. Begitu banyak peristiwa menarik di tanah air yang membutuhkan catatan ringan dan mendalam khas bapak mantan. Mulai dari gaji hakim yang naik drastis, korupsi chrombook di kemendikbud, hasil lawatan Presiden Prabowo ke Rusia menghadiri SPIEF 2025, Retret kepala daerah gelombang ke-2 sampai kabar sakitnya Pak Jokowi. Maaf ini kerinduan saya yang seperti pungguk menginginkan bulan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button