Mata Jitu

INDOPOSCO.ID – Komentar perusuh Heru Santoso kemarin benar. Tapi telat. Seharusnya ia berkomentar sebulan lalu. Agar saya tidak perlu ke Pulau Moyo.
Tentu saya sama dengan Bung Heru: ke Pulau Moyo lantaran ikut langkah Lady Di dan Mick Jagger.
Tidak juga. Kalau napak tilas seharusnya satu minggu di pulau itu. Bukan satu malam. Di bulan puasa pula.
Sebenarnya saya juga ingin satu minggu. Juga ingin tinggal di hotelnya Lady Di: Amanwana. Tapi ”hotel itu penuh”. Tidak bisa menerima tamu lagi. Ternyata sebenarnya tidak penuh. Hotel itu lagi direnovasi. Tidak menerima tamu.
Kalau bisa seminggu di Amanwana tentu menyenangkan. Apalagi sekeluarga. Yang tidak menyenangkan adalah ketika akan pulang. Tagihannya pasti tak terpermanai. Apalagi kalau dalam seminggu itu ikut program hotel: salah satunya ternyata berenang dengan ikan hiu di laut di dekatnya.
Intinya: tetap saja kami ke Pulau Moyo. Biarlah tidak menyenangkan. Bagi wartawan tidak menyenangkan itu bagian dari perjalanan hidup.
“Adanya rumah penduduk. Bisa tidur di homestay. Banyak turis dari Jakarta tinggal di rumah penduduk” ujar yang mengatur perjalanan kami. Maka kami pun siap dengan keadaan yang seadanya.
Seandainya kami tinggal di Amanwana, perjalanan speed boat dari kota Sumbawa Besar hanya satu jam. Hotel itu punya dermaga sendiri. Lokasinya di pinggir pantai Moyo yang menghadap ke barat. Sisi kanan hotel hutan. Sisi kirinya hutan. Pun bagian belakang hotel: hutan. Hotel ini dikelilingi hutan lindung. Hanya depannya yang laut.
Inilah hotel di tengah hutan. Mungkin justru tidak punya tetangga itulah yang diinginkan orang seperti Lady Di. Apalagi kala itu belum ada handphone. Juga tidak dipasangsi televisi.
Kamar-kamar Amanwana terbuat dari tenda. Tenda bintang lima. Satu kamar satu tenda. Berjauhan. Ada 17 tenda di situ.
Speed boat kami hanya melewati perairan depan Amanwana. Kami hanya bisa memandangnya dari laut. Kami masih harus terus melaju ke arah yang lebih jauh. Masih 45 menit lagi. Menyusuri pantai Pulau Moyo. Sepanjang perjalanan itu yang terlihat hanya hutan.
Di pulau ini memang hanya ada dua kampung. Berjauhan yang amat jauh. Satu di pantai yang menghadap ke utara. Satunya lagi di pantai yang menghadap ke selatan. Berbelakangan. Dipisahkan hutan lindung.
Di desa yang saya tuju ada dermaga beton. Di sebelah dermaga ada penginapan seperti losmen. Dari kayu. Seperti barak. Kami bermalam di situ. Airnya payau.
Acara kami hari itu tunggal: ke tengah hutan. Ada air terjun di situ: air terjun Mata Jitu.
Sejak sebelum berangkat kami sudah diberi tahu: kendaraan ke air terjun adalah ojek. Sepeda motor. Jalannya sempit. Jalan hutan. Licin. Meliuk. Naik turun.
Ternyata kami dapat kendaraan istimewa: Mitsubishi Colt L300 yang sudah diubah menjadi odong-odong. Bak belakangnya diisi dingklik-dingklik. Nenek tidak ikut ke air terjun. Jaga tas. Dia takut jalan ke air terjun terlalu sulit untuk lututnyi.
Ternyata mobil jenis itu bisa lewat. Harus hati-hati. Banyak cabang pohon mengenai penumpang odong-odong. Kepala harus dijaga.
Banyak pula turis bule datang ke Mata Jitu. Lebih 10 orang. Mereka naik ojek.
Penghuni Amanwana pun punya agenda ke Mata Jitu. Juga pakai ojek –dari arah yang berbeda.
Istimewa?
Harus saya akui: istimewa. Inilah air terjun terbaik di seluruh Indonesia. Saya sudah banyak melihat air terjun –siapa tahu bisa untuk pembangkit listrik tenaga air. Tidak ada yang seindah Mata Jitu.
Tentu jangan bandingkan dengan Niagara –milik bersama Amerika dan Kanada. Tidak sampai sepersepuluhnya. Tapi bagaimana pun di tengah hutan lindung Pulau Moyo ada air terjun seindah itu.
Kalau saja tidak sedang puasa tentu cucu-cucu terjun ke kolam di bawah air terjun itu.
Ada tiga bendungan kecil yang menciptakan tiga kolam besar. Terlihat tujuh bule mandi dan bercanda di kolam air terjun ini.
Seindah-indahnya Mata Jitu, kami hanya satu jam di situ. Takut keburu azan Magrib. Kami sudah siap dengan menu buka puasa seadanya. Kami tahu desa ini begitu terpencil.
Ternyata kami semua bahagia: mendapat menu lokal yang tidak kami duga. Ikan tongkol disayur seperti pindang. Lalu sayur terong dimasak asam-asam. Ada pula ikan kembung bakar dan sambal. Inilah salah satu menu terlezat sepanjang bulan puasa. Apalagi ote-otenya: istimewa. Jadi rebutan.
Saking enaknya sore itu kami sampai berpesan: untuk makan sahur minta menu yang sama. Jangan lupa: ote-otenya diperbanyak. Dua kali lipatnya. Itulah sahur terakhir di bulan puasa lalu.
Masakan Sumbawa?
Benar. Tapi sudah dimodifikasi. Sudah tercampur dengan selera Bima. Penduduk desa ini 100 persen suku Bima –kota di bagian timur Pulau Sumbawa. Bahasa mereka pun bahasa Bima.
Setidaknya kami lega: sudah pernah ke Pulau Moyo. Cucu-cucu harus lebih banyak melihat Indonesia apa adanya.(Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 5 April 2025: Labuhan Jambu
Mirza Mirwan
Pak DI benar. Seperti tulis beliau di alinea penutup CHD hari ini, devisa juga bisa datang dari turis asing.
Tetapi, waini, ternyata devisa dari turis asing tahun 2024 kemarin masih kalah dengan surplus neraca dagang Indonesia-AS. Menurut data BPS neraca dagang kita dengan AS tahun 2024 surplus US$17,2 miliar (ekspor US$27,6 miliar, impor US$10,4 miliar). Sementara devisa dari turis asing “hanya” US$16,7 miliar.
Em Ha
Amizing Labuhan Jambu. Link Whaleshark yg Abah share keren habis. Berenang bareng Hiu Paus, ukuran ikan itu sangat besar.
Perempuan bule meliuk-liuk bak putri duyung nampak kecil. Kontras enak dipandang. Ikannya besar berotot ingsang serupa lubang berventilasi warna hitam totol-totol bintang putih.
Putri duyung meliuk itu body putih. Ada 3 carik kain hitam segitiga. secarik menutup ‘ventilasi’ bawah. sepasang menutup dua tonjolan. Cantiiiiik (5i) sekali.
Sangat wajar Abah cerita kekesalannya. Tak mampir Labuhan Jambu. Hanya melihat menunjuk dari jauh.
Saya pun kecewa. Gambar pertama yg disematkan admin CHDI ternyata hanya ilustrasi. Saya kira ada Abah disitu. Jempol kiri dan kanan menyentuh gambar bergerak berlawanan arah. Zoom In. Jelas 2 pria toples itu bukan Abah. Geser ke kiri ada 2 wanita berbaju merah. Kecewa sedikit sirna.
Amat K.
Labuhan Labuan?
Saya langsung mengingat “Labuan Bajo”. Yang ini Labuhan Jambu kata kai-nya Andretti. Apakah Labuan dan Labuhan itu sama? Atau berbeza?
Dari rasa ingin tahu ini saya mencari tahu.
Labuan Jambu adalah nama sebuah desa di Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Jaraknya satu hari 22 jam naik mobil tanpa henti dari tempat saya sekarang. Setara 1464 km.
Nama “Labuan” berasal dari bahasa Melayu yang berarti “pelabuhan” atau “tempat berlabuh”. Penulisan “Labuan” lebih umum digunakan dalam nama-nama tempat di Indonesia, seperti Labuan Bajo di Flores. Sementara itu, “Labuhan” juga berarti pelabuhan dalam bahasa Indonesia, tetapi bentuk ini kurang konsisten digunakan dalam dokumen resmi atau peta.
Mengapa Labuan?
Ada prinsip usaha minimal (principle of least effort) kata George Kingsley Zipf. Berdasar prinsip ini, manusia akan memilih cara yang paling mudah, paling efisien, dalam berkomunikasi. Saya pernah mendengar keunikan berbahasa orang di Timur Indonesia.
“Sapi pasar dulu” kata orang Papua berarti saya pergi ke pasar dulu, bukan sapi ke pasar. Di sini, saya disingkat menjadi “sa”, punya menjadi “pu”, dan pergi menjadi “pi”.
Mirza Mirwan
LAGI, HIKAYAT TIKTOK DI AMERIKA
Dalam CHD edisi “Pagar Danau” saya bertanya: bila sampai 5 April TikTok belum laku apakah akan offline selamanya atau Trump memberi kelonggaran lagi?
Ternyata TikTok tetap belum laku. Dan ternyata… he-he-he-he… Trump akan memberi kelonggaran 75 hari lagi.
Itu diungkapkan Trump dalam postingan di Truth Social, Jumat 4/4.
“Pemerintahan saya telah bekerja keras pada kesepakatan untuk MENYELAMATKAN TIKTOK, dan kami telah membuat kemajuan yang luar biasa (tremendous progress). Kesepakatan ini menuntut kerja lebih keras untuk memastikan semua persetujuan yang diperlukan telah ditandatangani. Itulah sebabnya saya menandatangani perintah eksekutif untuk menjaga agar TikTok tetap online selama 75 hari ke depan. Kami berharap untuk terus bekerjasama berlandaskan itikad baik (good faith) dengan Tiongkok, yang saya tahu benar sangat tidak senang dengan tarif timbal-balik kami (yang diperlukan untuk perdagangan yang adil dan berimbang antara Tiongkok dan AS!). Tarif timbal-balik adalah alat ekonomi yang ampuh dan sangat penting bagi keamanan nasional kami. Kami tidak ingin TikTok lenyap (go dark). Kami berharap dapat bekerjasama dengan TikTok dan Tiongkok untuk menuntaskan kesepakatan ini. Terima kasih atas perhatiannya terhadap masalah ini.”
Padahal, beberapa hari setelah memberi kelonggaran 75 hari yang pertama dulu, Trump sudah bekoar nantinya saham TikTok di Amerika tinggal menyisakan 20-25% untuk ByteDance. Jebulnya… mak plethiiis…
heru santoso
Pun saya pernah terbuai dengan informasi tentang Pulau Moyo yang dikunjungi Lady Diana dan Mc Jagger. Seminggu saya pernah perjalanan ke NTB, termasuk 3 hari tinggal di Moyo. Tentu beda antara buaian dan kenyataan. Moyo pulau konservasi yang mayoritas penghuni nya adalah satwa liar dan berbagai tumbuhan tropis. Lebih dari itu ada penduduk lokal di dua kampung terpisah. Ada penginapan yg dikelola seadanya oleh penduduk setempat atau segelintir org asing yg mengasing dan tinggal disitu. Amanawa resort tempat Lady Di dulu itu, kini sudah tidak beroperasi. Itu memang resort sementara. Bangunan mewah dari tenda.
Lalu kenapa orang top dunia mau ke pulau Moyo? Jawabnya “menghilang”. Public figures juga manusia: perlu cuti mudik, rehat, jeda dari tekanan exposure termasuk menghindar paparazi.
Adalah EO hebat yang bisa arrangement dan memberi jaminan privasi. Tidak seorangpun, termasuk wartawan atau petugas imigrasi yang mengetahui Lady Di dari mana take off, transit dan landing sampai pulau Moyo. Jadi bisa benar2 menghilang dan privasi itu yang mahal…. dan jadi informasi membuai bbrp tahun kemudian.
Oh ya, Pak DI ke Moyo kemarin itu mestinya mengunjungi Satonda Island. Pulau itu buaian alam yang menakjubkan itu.
Hengky Wey
Pak Dahlan dan pak Mirza, pak Juve sering menulis ttg betapa hebatnya Tiongkok.
Tapi sy ada liat Instagram whats.in.china
Disitu terlihat bahwa China mengalami deflasi, byk usaha sepi..pekerja tidak dibayar..byk warga China ke negara lain utk bekerja seperti yg ke Indonesia.
Bisa tolong dijelaskan pak? Terimakasih
Agus Suryonegoro III – 阿古斯·苏约诺
CARA AMERIKA MENETAPKAN TARIF..
Tarif reciprocal yang diterapkan oleh pemerintahan Trump merupakan kebijakan perdagangan yang bertujuan untuk mengatasi defisit perdagangan dengan negara-negara tertentu, terutama China.
Mekanisme ini didasarkan pada prinsip bahwa jika suatu negara mengenakan tarif tinggi terhadap barang-barang AS, maka AS akan membalas dengan tarif yang setara atau lebih tinggi.
Perhitungan matematis penetapan angka..
Misalnya, jika AS mengimpor barang senilai $500 miliar dari negara A dan mengekspor barang senilai $100 miliar ke negara A, maka defisit perdagangan adalah:
Defisit Perdagangan} = 500 { miliar} – 100 { miliar} = 400 {miliar}
Maka tarif dihitung dengan membagi defisit perdagangan dengan total impor AS, kemudian dikalikan dengan 100 untuk mendapatkan persentase.
Misalnya, jika total impor AS adalah $2 triliun, atau 400 miliar, maka tarif yang dikenakan adalah:
(400 M) / (2.000 M) x 100% = 20%.
Leong Putu
Berenang bareng hiu, asyiknya dimana? Jika hiunya ‘genit’ dikit, kepala kita yang hilang. Hedeeeeeh!
Pak Bos biar tau, yang Asyik itu : berenang bareng Teh….
Teh Luna, maksudnya…wkwk..
Kalau dia ‘genit’ dikit…
Kepala……auk ah, gelap….wkwk
Fajar Priokusumo
Baca artikel ini, saya jadi menyesal juga. Pernah tinggal 4 tahun di NTB, baru tahu ada Labuan Jambu yang istimewa.
Berenang dengan Hiu Paus sudah pernah di Gorontalo. Tapi sepertinya di Labuan Jambu ini lebih menarik. Kalau di Gorontalo, lokasinya benat-benar ditepian. Mungkin hanya 100 meter dari tepian. Jadinya begitu banyak perahu yang berkerumun disekitar Hiu Paus “tinggal”.
Semoga satu saat bisa ke NTB lagi untuk “mencicipi” Labuan Jambu.
Leong Putu
Pak Bos, seperti yang Anda Tahu, Belio menulis CHD ini tiap hari, tanpa putus, semenjak CHD ini mencungul di internet. Sungguh hebat!. Membaca setiap komentar yang terposting, memilih sendiri komentar pilihan setiap hari. Luar biasa. Perhatian Pak Bos terhadap CHD dan komentarnya sungguh tremendous!
Tetapi waini…kira-kira, apakah perhatian Pak Bos terhadap Galuh Banjar lebih besar daripada perhatiannya ke CHD? Hmmmm….kalau tidak, Galuh Banjar wajib cemburu!
Dan jika memang perhatian Pak Bos ke Galuh Banjar tidak seperti perhatiannya ke CHD, ada langkah langkah² yang bisa Bu Bos tempuh.
1. Beli Palu
2. Cari kesempatan di mana Pak Bos berjauhan dari ponsel kesayangannya.
3. Pukul tepat di tengah-tengahnya dua kali saja.
Wkwkwk…
Suami tak perhatian patut mendapatkannya….wkwkwk..
Selamat mencoba.
Siswa Kelas 2 SMP
halo! para kakak, paman, bibi, om, tante, dan para sepuh CHD! :D
gagasan berenang dengan ikan paus itu, sungguh memikat! bayangkan, 365 hari, warga negara kesatuan republik indonesia setiap hari berenang dengan kebijakan-kebijakan politik yang amburadul, setiap hari berenang dengan judol dan pinjol dan lintah darat (seperti tetangga-tetangga saya), serta setiap hari berenang dengan ketidakpastian kehidupan ekonomi, mungkin memang sudah saatnya sesekali untuk mengingat petuah mpu prapanca di zaman tahun 1200 sebelum masehi: “cobalah untuk berbahagia dengan dunia margasatwa di sekitarmu, mulai dari kambing congek yang leyeh-leyeh di depan dermaga, atau dengan belalang-sembah di pucuk dedaunan pekarangan rumah di belakang sana, atau dengan bekicot yang menempuh perjalanan 1 meter selama 13 hari, maka engkau akan menemukan hening kedamaian hidup yang sejati”
Liam Then
Saya juga heran, kok bisa laki-laki punya biji dua, kenapa ndak tiga atau satu saja.
minimax 8000
cari google: WHALE EVOLUTION
Lihat gambar teratas.
Whale adalah MAMMAL, bukan fish bukan ikan. Bernafas pakai paru2, tidak punya insang.
Understanding Evolution: The evolution of whales. Skala waktunya antara 55.000.000sm sampai 25.000.000sm. Bisa dilihat, paus tidak ber-evolusi dari Hippo (kuda nil), indohyus, juga tidak dari pakicetus yg berkaki empat. Lihat lagi gambar di google tadi, lihat sejak kapan moyang paus mulai kehilangan kaki. Bar warna biru yg pendek menunjukkan masa keberadaan yg singkat (meskipun singkat di sini bisa jutaan tahun seperti darudon), dan bar biru yg panjang dengan tanda panah menunjukkan keturunannya belum punah sampai sekarang, seperti Hippo. Dan kedua jenis paus yg belum punah, Odontocetes (odon=gigi seperti halnya pada Megalodon kesukaan kalian) dan Mysticetes (baleen whale, paus yg tidak punya gigi), sudah berpisah jalur evolusi sebelum 40.000.000sm. Semua tetap pakai paru2, tidak mengembangkan insang. Moyang kita semua (paus, babi, burung, buaya, manusia) mulai mengembangkan paru2 sejak sekitar 409.999.999sm. Saat itu insang masih tetap dipakai, bersama dengan paru, sampai hilang sepenuhnya dari ancestor kita sampai 105 juta tahun setelahnya. Jadi paru2 bukan berasal dari insang. Ikan yg hidup saat ini, yg ada di aquarium atau laut atau sungai, punya swim bladder, yg asalnya juga dari paru2 primitif dari moyang kita 409.999.999sm tadi.
Jadi moyang paus tidak lagi mengembangkan insang saat masih hidup di darat, tetap pakai paru2, pausMAMMAL
Lagarenze 1301
Pak Dahlan, cobalah liburan keluarga ke Lampung. Banyak yang berubah dalam dua tahun terakhir.
Lampung memiliki objek wisata yang lengkap: dari bukit, gunung, pulau, pantai, hingga bawah laut.
Pulau-pulau di Teluk Lampung sangat menggiurkan untuk dijelajahi.
Ada Pulau Pahawang yang keindahan bawah lautnya tak tepermanai. Asyik untuk snorkling maupun diving.
Di sekitar Pulau Tegal Mas, yang kerap disebut “Maldives”-nya Indonesia, sering muncul whale shark yang bisa diajak bercanda.
Mau yang lebih menantang? Ada Teluk Kiluan dengan atraksi ratusan lumba-lumba di tengah laut.
Takut tempat menginap tidak nyaman? Sudah ada Lampung Marriott, hotel bintang 5 dengan pemandangan yang menakjubkan, yang berada tepat di pinggir Teluk Lampung.
*Komen ini bukan endorse. :) :)
Udin Salemo
@”wakhaji” JZ,
tarif 64% yang dikenakan Indonesia terhadap barang import dari Amerika itu perhitungannya dari mana?
saya ngulik2 bea masuk/pajak apa saja yang dikenakan jika barang masuk kesini. didapat dari situs pajak.go.id. pajak yang dikenakan adalah:
– bea masuk 7,5%
– ppn 11%
– PPnBM, paling rendah 10%, paling tinggi 200% (khusus barang mewah)
– pph pasal 22 7,5%
apakah barang konsumsi seperti kedelai, gandum, susu dan daging sapi kena pajak ppnbm? ambillah dikenakan ppnbm 10%. total tarif/pajak yang dikenakan terhadap barang import dari amrik sebesar 36%. sementara pak Donald mengenakan tarif 32% terhadap barang import dari Indonesia. lha, masih besar tarif yang kita kenakan terhadap barang import dari amerika. bertahun-tahun defisit, tentulah pak Donald marah, hahaha….
tarif 64% itu bisa jadi benar juga kalau ppnbm dikenakan 40% atau lebih.
Muh Nursalim
indah itu jika kita belum pernah ke situ. bila sudah dua kali atau bahkan tinggal di disitu, biasa saja. Kullu syain idza katsuro rokhuso (segala sestau bila banyak/sering jadinya murah/biasa). Illad adab (kecuali ilmu). Piknik ke satu tempat yang belum pernah pasti sangat indah. jika sudah pernah, ndak seindah yang pertama. Istri juga begitu. Survei terhadap para suami. “Jika nanti masuk surga apa ingin didampingi istri yang sekarang ?”. 99,9 persen ternyata menjawab. Tidak.
Udin Salemo
taluak bayua ikannyo jinak/
baok mamapeh dari sampan/
ayam sikua musang kok banyak/
raso ka lapeh dari tangan/
rang parik putuih balapau randah/
mambaok balam dalam sarangnyo/
kasiah putuih sayang tak sudah/
lauik nan dalam nan dihadangnyo/
#sayang tak sudah
Johannes Kitono
Asmara Lumba Lumba.
Tulisan Labuhan Jambu membuat beta nostalgia. Dulu bersama Club Diving Stingray pernah bertualang dari Bali, Lombok sampai Labuhan Bajo. Naik kapal Katamaran Asmara Lumba Lumba, milik konglo Johnny Widjaya, TIRA grup. Kapal pesiar itu khusus didesain buat Diving. Ada 18 cabins dan yang paling murah adalah Clinic Cabin.Isinya perlengkapan PKK dan harganya US$.800,-itulah tempat tidur beta. Di kapal full AC itu bisa diving 3 kali/ hari termasuk night dive. Di malam hari bawah laut bisa melihat ikan tidur dengan mata terbuka. Lobster keluar sarang berpasangan, berloncatan dan bercengkrema diatas pasir di dasar laut. Terlihat dengan senter Toshiba 5 baterai. Para divers yakin bahwa pemandangan paling indah di dunia adalah dibawah laut. Berenang bersama Whale Shark adalah impian para divers. Whale Shark tidak ganas dan plankton makanan utamanya. Salut buat Clarissa Lino yang bisnis rumput laut untuk bantu nelayan. Bisa dipanen setiap 30 hari dan harganya bagus sesudah diolah jadi Nori. Semoga laut dan lingkungan Labuhan Jambu tetap lestari. Kalau ada rezeki dan jodoh beta pasti akan kesana. Semoga Semuanya Hidup Berbahagia.