• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Bangun Pelayanan Publik Inklusif, Menteri PANRB Dorong Keterlibatan Kelompok Rentan dalam Perumusan Kebijakan

Ali Rachman Editor Ali Rachman
Rabu, 4 Desember 2024 - 21:44
in Nasional
rinico

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini, dalam Seminar dan Talkshow Pelayanan Publik Inklusif Ramah Kelompok Rentan, yang bertajuk “Mewujudkan Ekosistem Pelayanan Publik Inklusif dan Berdampak, di Jakarta, Selasa (3/12/2024). Foto: Dokumen Kementerian PANRB

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Membangun ekosistem pelayanan publik yang inklusif dan ramah kelompok rentan adalah tugas dan kewajiban setiap penyelenggara pelayanan publik.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini menyebutkan hal tersebut harus diupayakan bersama secara kolaboratif dan lintas sektoral, termasuk keterlibatan kelompok rentan dalam perumusan kebijakan.

BacaJuga:

Polisi Tangkap Pelaku Pencurian BBM Jenis Solar di Kota Makassar

Mendagri Desak Kepala Daerah Prioritaskan Kinerja demi Kepercayaan Publik

Pertamina Ikutkan 35 UMKM Binaan di Ajang SMEXPO Jakarta

“Partisipasi dan keterlibatan masyarakat khususnya kelompok rentan akan memberikan perspektif baru kepada pemerintah untuk menghasilkan cara-cara baru dan inovatif serta inklusif untuk menjangkau seluruh masyarakat dengan berbagai keragaman dan kebutuhannya,” kata Rini dalam Seminar dan Talkshow Pelayanan Publik Inklusif Ramah Kelompok Rentan, yang bertajuk “Mewujudkan Ekosistem Pelayanan Publik Inklusif dan Berdampak, di Jakarta, Selasa (3/12/2024).

Lebih lanjut Menteri PANRB mengatakan bahwa dalam membangun ekosistem pelayanan publik inklusif dan ramah kelompok rentan, penyelenggara pelayanan publik harus membuka akses terhadap semua layanan. Seperti akses terhadap layanan pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, administrasi kependudukan, layanan transportasi, akses terhadap informasi, dan layanan perbankan.

“Kita akan membuka akses yang seluas-luasnya kepada kelompok ramah kaum rentan, dengan ekosistem ini pelayanan publik dilihat sebagai enabler yang memungkinkan setiap individu dapat merasakan dan menikmati hasil pembangunan secara setara bagi semua orang,” ungkapnya.

Adapun penyelenggaraan pelayanan publik yang inklusif dan non-diskriminatif ini merupakan amanat konstitusi Undang-Undang Dasar Tahun 1945 pasal 28H ayat (2), Undang-Undang No. 39/1999 tentang Hak Asasi Manusia, serta Undang-Undang Nomor 25/2009 tentang Pelayanan Publik.

Sebagai pembina penyelenggaraan pelayanan publik nasional, lanjut Menteri Rini, Kementerian PANRB mengambil peran penting dan strategis untuk merumuskan kebijakan yang memastikan terbangunnya sistem-sistem pelayanan publik yang berkualitas dan inklusif.

Selain itu, Kementerian PANRB juga mendorong terjalinnya kolaborasi aktif antara pemerintah dengan komunitas dan organisasi pemerhati kelompok rentan dalam proses-proses perencanaan, implementasi, hingga evaluasi penyelenggaraan pelayanan.

“Yang paling penting adalah mendorong kolaborasi antar-pihak. Mari kita berkolaborasi. Hari ini saya berkolaborasi dengan Kementerian PPPA, Kemenko PMK, rumah sakit, Kementerian Pendudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, tentunya kita mengharapkan adanya sebuah ekosistem layanan publik yang lebih inklusif,” jelasnya.

Menteri PANRB menjelaskan, dalam pembangunan ekosistem pelayanan publik yang inklusif, penyelenggara pelayanan publik wajib memastikan berbagai aspek aksesibilitas pelayanan publik.

Ada lima aspek yang ditegaskan Rini, pertama yakni aspek kebijakan dan komitmen pimpinan. Dikatakan, aspek tersebut memastikan pelayanan publik yang disediakan memenuhi kebutuhan kelompok rentan serta memandu dan mendorong implementasi praktik yang inklusif dan aksesibel.

“Kalau tidak ada komitmen pimpinan, ini tidak akan jalan. Jadi mari Bapak/Ibu dari instansi pemerintah, kita bahu-membahu membangun komitmen bersama untuk bisa membangun ekosistem pelayanan publik inklusif dan ramah kelompok rentan ini agar bisa terwujud,” tuturnya.

Kedua, aspek aksesibilitas fisik. Hal ini mencakup desain bangunan, fasilitas, dan infrastruktur dengan prinsip desain universal yang memungkinkan kelompok rentan dengan hambatan mobilitas dan disabilitas lainnya dapat mengakses dan menggunakan pelayanan dengan nyaman.

Selanjutnya, aspek aksesibilitas komunikasi dan informasi, yang memastikan tersedianya informasi yang dapat diakses dalam berbagai format dengan menerapkan prinsip desain universal, serta teknologi dan alat bantu yang mendukung kelompok rentan dalam berkomunikasi.

Kemudian, aspek akomodasi yang layak. Aspek ini merupakan penyediaan layanan dan fasilitas tambahan yang diperlukan untuk memastikan kelompok rentan dapat mengakses dan menggunakan layanan secara efektif dan efisien sesuai preferensi dan kebutuhannya.

Terakhir, aspek sumber daya manusia, yaitu sumber daya manusia (SDM) yang memiliki pengetahuan dan keterampilan memadai untuk memberikan pelayanan publik yang sensitif terhadap kebutuhan kelompok rentan.

Terkait aspek SDM, Menteri PANRB menyampaikan, di tahun 2024, pemerintah membuka kesempatan bagi disabilitas untuk bergabung menjadi aparatur sipil negara (ASN). Dijelaskan, selain membutuhkan talenta digital, juga dibutuhkan talenta yang responsif terhadap kebutuhan-kebutuhan kelompok rentan.

“Kami sudah memberikan afirmasi untuk disabilitas untuk bisa ikut serta menjadi ASN sebanyak dua persen, jadi Bapak/Ibu yang memang ingin ikut serta membangun negeri menjadi ASN, kita sudah memberikan afirmasi di dalam formasi ASN,” terangnya.

Menteri PANRB menyebutkan, aksesibilitas merupakan prasyarat utama bagi kelompok rentan untuk dapat berpartisipasi sebagai anggota masyarakat pada umumnya. Tidak hanya bersifat fisik, seperti lingkungan yang bebas hambatan dan transportasi yang mudah, tetapi juga meliputi aspek non-fisik seperti sikap ramah dan penerimaan akan keberadaan secara wajar dan meniadakan diskriminasi dan stigmatisasi.

Lanjutnya dikatakan, secara bersama, baik pemerintah maupun masyarakat harus memiliki paradigma atau cara pandang bahwa kelompok rentan khususnya penyandang disabilitas memiliki hak dan kesempatan yang sama, termasuk aksesibilitas dalam berbagai bidang kehidupan. Hal ini tentunya harus diperhatikan dan dijamin oleh pemerintah dalam berbagai kebijakan yang dikeluarkan.

Menteri Rini juga mendorong sinergitas dan koordinasi yang baik antara semua pihak. Apresiasi juga disampaikannya atas upaya yang telah dilakukan untuk mewujudkan pelayanan publik yang aksesibel dan dapat dinikmati oleh masyarakat.

“Kami mendorong terus agar para penyelenggara pelayanan publik terus berinovasi, dan secara aktif melibatkan masyarakat dan khususnya para pemerhati kelompok rentan dan organisasi penyandang disabilitas untuk bersama-sama merumuskan dan merencanakan kebijakan yang inklusif serta melakukan evaluasi secara sistematis dan terukur untuk memastikan dampak positif yang dirasakan,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan menjadi salah satu pemateri. Veronica mendorong agar kaum perempuan, atau siapapun, dan juga difabel untuk tetap menjadi diri sendiri dan tetap memberdayakan diri.

Kedua, bagi orang tua khususnya seorang ibu, ia berpesan agar terus memberi pengaruh yang positif dimanapun lingkungannya. Veronica juga menegaskan, sebagai bagian dari pemerintah dirinya akan terus mendukung kebijakan pembangunan yang inklusif.

“Kalau di lingkungan pemerintah, saya juga mau terus bergerak memberikan pengaruh yang positif walaupun secara birokrasi, saya juga sadar itu tidak gampang. Tapi selama kita punya hati, seberapa pencapaian itu bukan urusan kita, tapi selama kita memberikan hati kita dengan hati nurani yang sesungguhnya saya yakin pasti akan mudah,” ujarnya. (rmn)

Tags: Kelompok Rentankementerian panrbPelayanan Publik Inklusifrini widyantini
Berita Sebelumnya

Dukung Swasembada Pangan, PIS Dorong Produktivitas Lahan Petani di Sleman

Berita Berikutnya

AS Pantau Situasi Korea Selatan Pasca Umumkan Darurat Militer

Berita Terkait.

ilustrasi-tahanan
Nasional

Polisi Tangkap Pelaku Pencurian BBM Jenis Solar di Kota Makassar

Senin, 17 November 2025 - 02:17
1000355617
Nasional

Mendagri Desak Kepala Daerah Prioritaskan Kinerja demi Kepercayaan Publik

Senin, 17 November 2025 - 00:20
1000230278
Nasional

Pertamina Ikutkan 35 UMKM Binaan di Ajang SMEXPO Jakarta

Minggu, 16 November 2025 - 21:05
haruni
Nasional

Kemehut Perjuangkan Aturan Pasar Karbon Adil dan Inklusif di COP30

Minggu, 16 November 2025 - 20:17
20130702Deklarasi-Capres-Cawapres-Hanura-020713-AGR-2
Nasional

Istri Mantan Panglima TNI Wiranto Tutup Usia

Minggu, 16 November 2025 - 20:02
1000617079
Nasional

Dies Natalis 80 Tahun Organisasi Pemuda Katolik Turut Membangun Generasi Bangsa

Minggu, 16 November 2025 - 19:16
Berita Berikutnya
biden

AS Pantau Situasi Korea Selatan Pasca Umumkan Darurat Militer

BERITA POPULER

  • Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    4024 shares
    Share 1610 Tweet 1006
  • Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    2770 shares
    Share 1108 Tweet 693
  • Main Game Lebih Praktis dan Mudah: Begini Cara Manfaatkan Gemini AI di Galaxy Z Fold7

    715 shares
    Share 286 Tweet 179
  • Terpuruk di Liga, Persis Solo Diam-Diam Siapkan Sesuatu yang Mengejutkan

    699 shares
    Share 280 Tweet 175
  • BPN Kabupaten Lebak Berhasil Lampaui Target Penyelesaian PTSL 2025

    697 shares
    Share 279 Tweet 174
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.