BRIN: Butuh Kolaborasi Riset dan Teknologi untuk Dukung Kemandirian Pertahanan Udara

INDOPOSCO.ID – Kolaborasi riset dan teknologi harus dilakukan untuk mendukung kemandirian pertahanan udara Indonesia.
Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko dalam keterangan, Kamis (18/9/2025).
Ia mengatakan, di tengah kompleksitas geopolitik global, kekuatan udara tidak hanya menjadi simbol kemajuan teknologi militer, tetapi juga jaminan atas eksistensi dan kedaulatan sebuah negara.
“Untuk memperkuat posisi strategis tersebut, riset dan inovasi harus dijadikan prioritas nasional,” katanya.
Untuk mendukung itu, menurutnya, BRIN menghadirkan dukungan riset di berbagai bidang, mulai dari pengembangan sistem radar jarak jauh, sensor inframerah, sistem rudal intersepsi, hingga backbone komunikasi militer berbasis satelit pertahanan dan C4ISR terintegrasi.
“Kita tidak dapat terus bergantung pada negara lain untuk sistem kritis pertahanan. Teknologi sensor, radar, sistem senjata, hingga avionik pesawat harus bisa dikembangkan di dalam negeri,” ujarnya.
“Kolaborasi dengan industri pertahanan seperti PT DI, PT Len, PT Pindad, dan mitra strategis nasional lainnya perlu terus diperkuat,” tambahnya.
Selain fokus pada teknologi tempur, masih ujar dia, kerja sama ini juga meliputi penguatan cyber defense, electronic countermeasures. Dan pemanfaatan observatorium BRIN di Kupang dan Timau untuk aerospace surveillance, termasuk pemantauan satelit asing, space debris, hingga objek terbang tak dikenal (UFO/UAP).
“Kolaborasi ini dapat membuka era baru sistem aerospace surveillance nasional yang bukan hanya mengamati bintang, tetapi juga menjaga kedaulatan langit dan antariksa Indonesia,” ungkapnya. (nas)