Beasiswa Nusantara, Lomba Animasi, dan Komitmen UBL Siapkan Generasi Masa Depan

INDOPOSCO.ID – Kolaborasi unik antara dunia pendidikan dan media massa terjadi di panggung kreatif Indonesia. Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti melalui Universitas Budi Luhur (UBL) menggandeng media daring INDOPOSCO dalam penyelenggaraan lomba video animasi perdana bertajuk “Prepare for The Future”. Ajang ini resmi diluncurkan pada 25 Juni 2025 lalu di Cinema XXI Gandaria City, Jakarta Selatan.
Mengangkat semangat inovasi dan kreativitas, kompetisi ini menjadi ruang ekspresi bagi generasi muda Indonesia untuk menyalurkan gagasan masa depan lewat karya animasi.
“Antusias dari para peserta sangat besar sekali. Awalnya kami fokuskan di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi), namun sekarang sudah ada pendaftar dari Kalimantan dan beberapa daerah lain di luar Jawa,” ujar anggota Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti, Julian Bongsoikrama, B.A., M.Sc. kepada INDOPOSCO, Kamis (17/7/2025).
Pendaftaran lomba ini akan ditutup pada pekan pertama Agustus 2025, sehingga masih terbuka kesempatan bagi kreator muda dari seluruh Indonesia untuk ikut serta.
Julian juga memberikan dorongan semangat kepada para peserta untuk menampilkan karya terbaik mereka.
“Bagi yang belum menang pun, setidaknya mereka sudah mendapatkan pengalaman berharga dari karya yang ditampilkan. Itu akan jadi modal besar untuk mengikuti kompetisi serupa di masa depan,” tuturnya.
Penerimaan Mahasiswa Baru UBL, Masih Terbuka Hingga Awal September
Sementara itu, UBL saat ini tengah berada di masa penerimaan mahasiswa baru untuk tahun akademik 2025/2026. Gelombang kedua telah berjalan, dan gelombang terakhir akan dibuka pada awal Agustus.
“Perkuliahan dimulai awal September, namun kami masih membuka pendaftaran hingga satu pekan setelah kelas dimulai,” jelas Julian.
Menariknya, UBL juga menawarkan berbagai skema beasiswa, termasuk yang paling unik dan berdampak, yakni Beasiswa Nusantara (Beanus). Beasiswa (Beanus) ini memberikan bantuan penuh mulai dari biaya kuliah hingga tempat tinggal di wilayah kampus.
“Beanus ini sebenarnya sudah ada sejak sebelum tsunami Aceh 2004. Setiap tahun kami berupaya menjangkau berbagai daerah di Indonesia. Mahasiswa yang terpilih akan kuliah gratis di UBL dan dibantu tempat tinggal, lalu nantinya mereka harus kembali dan mengaplikasikan ilmunya di kampung halaman masing-masing,” jelas Julian.
Program ini menjadi bukti komitmen UBL dalam pemerataan akses pendidikan berkualitas di seluruh Indonesia.
Selain itu, Julian juga mengungkapan bahwa Fakultas Komunikasi dan Desain Kreatif (FKDK) di UBL menjadi motor penggerak dua program studi unggulan, yakni Animasi dan Desain Komunikasi Visual (DKV). Di sini, mahasiswa tak hanya belajar teknik, tapi juga memahami bagaimana menyampaikan pesan secara efektif lewat karya visual.
“Di FKDK, mahasiswa animasi juga belajar komunikasi. Jadi, karya mereka bukan cuma bagus secara visual, tapi juga kuat dalam penyampaian pesan,” tukasnya.
Tak hanya tu, Julian juga berujar jika yang membuat atmosfer belajar di UBL berbeda adalah budaya kreatif berbasis kolaborasi antar mahasiswa, serta hubungan yang akrab antara dosen dan mahasiswa.
“Di UBL itu suasananya beda. Mahasiswa saling bantu, saling support, dan banyak kegiatan kreatif yang mendorong mereka untuk berkolaborasi, termasuk dengan komunitas luar,” terang Julian.
“Dosen-dosen juga dekat sekali dengan mahasiswa. Bisa dibilang, dosennya ‘rasa teman’. Kami ingin mahasiswa merasa didukung dan nyaman untuk berkembang,” tambahnya dengan senyum lebar.
Semangat ini selaras dengan tagline UBL, yakni “Cerdas Berbudi Luhur”. Mencetak lulusan yang bukan hanya unggul secara akademik, tetapi juga berkarakter dan punya kepedulian sosial.
Melalui ajang lomba animasi dan pendekatan pendidikan kreatif yang menyeluruh, Universitas Budi Luhur kembali menegaskan perannya dalam membentuk generasi muda Indonesia yang siap menyongsong masa depan dengan gagasan dan karya. (her)