Api Semangat Menyala di Usia Senja: Refleksi Ulang Tahun Presiden Prabowo

INDOPOSCO.ID – Pada 17 Oktober 2025, Presiden Prabowo Subianto merayakan ulang tahunnya yang ke-74. Prabowo menjadi presiden tertua yang dilantik di Indonesia, melampaui usia saat pelantikan para pendahulunya seperti BJ Habibie yang saat itu berusia 61 tahun dan KH Abdurrahman Wahid yang berumur 59 tahun.
Setahun lalu, pada usia 73 tahun, Prabowo resmi menjabat sebagai presiden. Di masa jabatannya, dia didukung oleh sejumlah tokoh senior yang tetap aktif. Misalnya, Djamari Chaniago yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan berusia 76 tahun, serta Menteri Pertahanan Sjafrie Syamsudin yang berumur 73 tahun dan tetap menunjukkan performa luar biasa.
Selain itu, Luhut Binsar Pandjaitan yang sudah berusia di atas 78 tahun juga tetap aktif membantu berbagai tugas strategis meski tidak lagi menjabat sebagai menteri.
Tokoh-tokoh senior ini bukan hanya bertahan dalam peran mereka, melainkan masih berkontribusi secara aktif dengan pemikiran tajam dan keputusan yang matang, memberikan inspirasi lintas generasi.
Di saat sebagian orang menganggap usia tersebut sebagai waktu untuk beristirahat, mereka justru tetap penuh semangat dan produktif.
Prabowo sendiri berada di puncak tanggung jawab sebagai pemimpin negara dengan ketegasan dan langkah yang mantap. Ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang kuat tidak hanya didukung oleh kondisi fisik, tetapi juga oleh semangat yang terus membara dalam hati.
Produktivitas tokoh senior ini merupakan hasil kombinasi dari pola makan yang sehat, gaya hidup teratur, aktivitas fisik dan mental yang konsisten, serta akses layanan kesehatan yang memadai.
Memang, usia hanyalah sebuah angka. Pernyataan ini sering dianggap klise, tetapi kenyataannya semakin terasa relevan di era modern, di mana harapan hidup manusia semakin panjang.
Di abad ke-21, manusia hidup lebih lama, lebih sehat, dan mampu tetap produktif di usia lanjut. Di Indonesia, usia harapan hidup terus meningkat dan telah melewati angka 70 tahun.
Menurut data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, usia harapan hidup untuk pria mencapai 70,32 tahun dan untuk wanita 74,21 tahun. Angka ini meningkat dibandingkan dengan 10 tahun sebelumnya, yang menunjukkan tren panjangnya masa hidup yang sehat dan aktif.
Fenomena ini tak hanya terlihat di masyarakat umum, tetapi juga di dunia politik dan kepemimpinan nasional bahkan global. Contohnya, Donald Trump menjabat Presiden Amerika Serikat pada usia 70 tahun dan kembali memimpin pada usia 79 tahun.
Sementara Joe Biden dilantik sebagai presiden pada usia 78 tahun. Seperti Prabowo, mereka menunjukkan bahwa usia tidak menghalangi seseorang untuk tetap berkontribusi secara signifikan.
Rahasia di balik produktivitas para tokoh senior ini bukan hanya keberuntungan genetik. Mereka menjaga gaya hidup sehat, mengatur pola makan, dan tetap aktif secara fisik dan mental.
Konsumsi makanan bergizi, seperti protein, sayuran, dan asupan air yang cukup membantu menjaga daya tahan tubuh dari penyakit. Aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki, berkebun, atau olahraga rutin juga berperan penting.
Namun yang lebih utama adalah kesehatan mental dan makna hidup yang dimiliki. Mereka yang tetap produktif di usia lanjut biasanya memiliki tujuan hidup yang jelas dan rasa tanggung jawab terhadap masyarakat. Seperti istilah dalam budaya Jawa “urip iku urup” yang berarti hidup itu harus menyala dan memberi manfaat bagi sekitar.
Konsep ini sejalan dengan filosofi Jepang “ikigai”, yakni alasan untuk bangun setiap pagi yang menjadi sumber energi dan semangat hidup. Semangat itu yang membuat usia lanjut tidak menjadi akhir, tetapi babak baru untuk berkarya dan berkontribusi.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya kesehatan serta nutrisi, manusia dapat menua dengan bermartabat dan tetap produktif. Dunia kerja pun semakin membuka ruang bagi konsep “active aging”, memberikan kesempatan bagi lansia untuk berperan sesuai kapasitas dan pengalaman mereka.
Bagi Indonesia, peningkatan usia harapan hidup adalah pencapaian sekaligus tantangan. Pemerintah perlu menyiapkan sistem yang mendukung kehidupan warga senior, mulai dari layanan kesehatan hingga akses sosial dan ruang aktualisasi diri.
Ulang tahun Prabowo kali ini menjadi momen reflektif bagi bangsa bahwa energi dan semangat tidak hanya milik kaum muda, tetapi juga generasi senior yang kaya akan pengalaman dan kebijaksanaan.
Dunia yang terus berubah memerlukan keseimbangan antara energi muda dan pengalaman tua. Generasi muda dapat belajar dari ketekunan dan kedisiplinan para senior, sementara para senior bisa terinspirasi oleh inovasi kaum muda.
Sinergi lintas generasi inilah yang akan membentuk masa depan bangsa.
Memang manusia tidak bisa memilih untuk tetap muda secara fisik, tetapi bisa memilih untuk tetap bersemangat dan menyala. Karena pada akhirnya, panjangnya usia tidak hanya diukur dari angka tahun, tetapi dari nyala semangat yang terus berkobar dalam jiwa.
Selamat ulang tahun ke-74 untuk Presiden Prabowo Subianto. Selamat juga untuk ayah penulis, Endang Sukaman, yang juga lahir pada tanggal dan tahun yang sama. (aro)