Putus Mata Rantai Kemiskinan, DPR Minta Sekolah Rakyat Diawasi Secara Ketat

INDOPOSCO.ID – Pemerintah terus menekan angka kemiskinan melalui Sekolah Rakyat. Program unggulan Presiden Prabowo Subianto tersebut salah satunya bakal terwujud di Brebes di Jawa Tengah pada 2025 ini.
“Kami akan mengawal dan mengawasi pelaksanaan Sekolah Rakyat di Brebes, agar tepat sasaran dan berhasil,” ujar Anggota Komisi VIII DPR RI, Abdul Fikri Faqih melalui gawai, Minggu (22/6/2025).
Legislator dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan, pengawasan dilakukan agar program Sekolah Rakyat tidak bernasib sama dengan upaya pengentasan kemiskinan sebelumnya yang dinilai kurang efektif.
“Pendidikan adalah kunci utama dalam memutus mata rantai kemiskinan struktural, khususnya di daerah tertinggal seperti Brebes,” katanya.
Menurutnya, Sekolah Rakyat menjadi program pendekatan yang lebih konkret dan tepat sasaran dalam mengentaskan kemiskinan. Langkah tersebut dinilai tepat, sebab pemerintah lebih fokus pada persoalan kemiskinan.
“Presiden Prabowo sangat fokus dalam melihat persoalan kemiskinan. Beliau menyadari bahwa meskipun lebih dari Rp500 triliun digelontorkan untuk pengentasan kemiskinan, hasilnya minim, hanya turun 0,6 persen,” jelasnya.
Fikri menambahkan, Sekolah Rakyat ini dirancang untuk siswa dari keluarga tidak mampu dan akan mendapatkan pendidikan secara gratis. Dengan konsep melampaui lembaga pendidikan formal biasa.
“Program ini nanti fokus pada pembentukan karakter, kepemimpinan, kewirausahaan, dan nasionalisme,” bebernya.
Fikri mengungkapkan, model ini terinspirasi dari kisah sukses pengusaha yang mendirikan sekolah berbasis sosial, mengutamakan anak-anak miskin dengan penekanan pada kualitas, disiplin, dan pembinaan spiritual.
“Model ini sudah terbukti berhasil. Anak-anak dari keluarga tidak mampu bisa sekolah gratis, bahkan ada yang melanjutkan kuliah ke luar negeri atau langsung bekerja,” ujarnya.
“Kuncinya adalah kurikulum yang fokus pada kewirausahaan, kepemimpinan, agama sebagai fondasi spiritual, dan nasionalisme,” sambungnya.
Fikri berharap program sekolah dengan sistem boarding school ini bisa dibangun dalam waktu dekat, dengan dukungan penuh dari Kementerian Sosial (Kemensos) dan lembaga terkait lainnya.
“Fokus utamanya adalah peningkatan kualitas SDM secara menyeluruh, tidak hanya dari sisi akademik, tetapi juga karakter dan daya juang,” ucap Fikri.
Diketahui, berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Brebes per November 2024, tingkat kemiskinan tercatat 15,6 persen, sedikit menurun dari 15,78 persen pada tahun sebelumnya.
Dengan estimasi total penduduk sekitar 2,06 juta jiwa pada akhir 2024, angka tersebut setara dengan sekitar 321.000–322.000 jiwa yang hidup di bawah garis kemiskinan. (nas)