Nasional

Diplomasi Ekonomi RI Meningkat, AS Apresiasi Upaya Terkoordinasi Indonesia

INDOPOSCO.ID – Pemerintah Indonesia terus mendorong diplomasi ekonomi melalui penguatan kerja sama bilateral dengan Amerika Serikat (AS). Delegasi RI yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, bersama Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, telah mengadakan sejumlah pertemuan strategis dengan otoritas AS di sela-sela rangkaian pertemuan IMF-World Bank Group Spring Meetings yang berlangsung pada 14–24 April 2025.

Selama rangkaian kunjungan tersebut, delegasi Indonesia berdiskusi langsung dengan berbagai institusi kunci Amerika, termasuk Departemen Keuangan AS (US Treasury), Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR), Departemen Perdagangan AS (US Commerce), dan Kementerian Luar Negeri AS (US Foreign Affairs). Salah satu agenda penting adalah pertemuan bilateral dengan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent.

“Ini adalah yang dilakukan dalam dua minggu terakhir, kami semuanya berbicara dengan couterpart-nya masing-masing dengan bahasa yang sama, dengan bahan yang sama, sehingga ini menggambarkan bahwa Indonesia (memiliki) concerted effort (upaya bersama yang terkoordinasi dan terarah) yang baik,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Rabu (30/4/2025).

Pihak AS merespons positif pendekatan Indonesia dan menyatakan bahwa langkah ini merupakan “awal yang sangat baik.” Dari sekitar 100 negara yang tengah menjajaki kerja sama serupa, Indonesia kini masuk dalam jajaran 20 negara yang telah mencapai tahap lanjutan negosiasi bilateral.

Sebagai langkah konkret, kedua negara telah menandatangani Nota Kerahasiaan (Non-Disclosure Agreement/NDA) yang membuka ruang pembahasan teknis lebih mendalam dalam 60 hari ke depan, termasuk pembentukan kelompok kerja bersama (Working Group).

Dalam proposalnya, Indonesia menekankan beberapa prioritas utama: penguatan ketahanan energi nasional, perluasan akses pasar dengan tarif lebih kompetitif, deregulasi untuk menarik investasi dan mendorong penciptaan lapangan kerja, penguatan rantai pasok di sektor industri strategis dan mineral kritis, serta akses terhadap teknologi dan pengetahuan di bidang kesehatan, pertanian, dan energi hijau.

Upaya ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global, sekaligus memperluas jejaring kerja sama ekonomi internasional.

“Dalam forum-forum lain seperti G20, atau IMF -WBG, itu juga menjadi forum untuk kita (Indonesia) menyampaikan pandangan sehingga hubungan Indonesia tidak hanya ke Amerika, tapi juga dengan negara-negara lain seperti dengan RRT, Eropa, Jepang, dengan Asia, tetap terjaga, dan ini sangat diapresiasi karena Indonesia adalah negara yang besar, baik besar di Asia, besar di East Asia, maupun di dunia, dalam konteks jumlah populasi, geografi, maupun size ekonominya. Jadi Indonesia itu matters dari sisi leadership kita,” tambahnya. (her)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button