Nasional

Soal Stereotip PMI Hanya ART, Karding Berikan Contoh Arhan Pratama dan Megawati

INDOPOSCO.ID – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding meminta masyarakat tidak lagi mengklasifikasikan pekerja migran Indonesia hanya sebagai asisten rumah tangga. Mengingat banyak Warga Negara Indonesia berkarir di luar negeri bisa disebut pekerja migran.

Hal tersebut tertuang dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017, Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di luar negeri dan mendapatkan upah adalah pekerja migran Indonesia.

Misalnya, pesepakbola Arhan Pratama yang bermain untuk Bangkok United. Atau Megawati Hangestri Pertiwi, pemain anyar dari klub voli Red Sparks Korea Selatan. Keduanya, bila merujuk pada undang-undangan tersebut merupakan pekerja migran Indonesia.

“Ibu Sri Mulyani yang pernah sebagai Direktur Bank IMF di Amerika sana, itu juga pekerja migran. Megawati yang terkenal dengan voli di Korea Selatan itu adalah pekerja migran. Arhan yang sekarang merumput di Thailand itu juga adalah pekerja migran,” kata Karding di Sumedang, Jawa Barat, Kamis (27/2/2025).

Menurutnya, saat ini pekerja migran Indonesia tak lagi asisten rumah tangga seperti yang dulu disebut Tenaga Kerja Wanita (TKW) dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

“Jangan melihat pekerja migran itu hanya yang dulu kita kenal TKI dan TKW, hanya asisten rumah tangga,” ujar Karding.

Apalagi banyak pekerja migran Indonesia yang bekerja di luar negeri dengan berbagai profesi seperti pilot, dokter, CEO bahkan ahli nuklir. Karenanya stereotip PMI hanya ART kurang tepat.

“Bahkan tidak sedikit pekerja migran kita sekarang ini ada yang jadi pilot, ada yang jadi CEO, dan ada yang jadi dokter, ada macam-macam,” imbuh Karding. (dan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button