Dampak Program Pelatihan ESQ: Mencetak Pemimpin Berkarakter Seimbang Intelektual, Emosional dan Spiritual

INDOPOSCO.ID – Program pelatihan yang mengintegrasikan IQ (kecerdasan intelektual), EQ (kecerdasan emosional), dan SQ (kecerdasan spiritual) makin menunjukkan dampak signifikan di berbagai aspek kehidupan, mulai dari pengembangan diri, karier, hingga kontribusi sosial.
Demikian diungkapkan oleh Pendiri ESQ Corp Ary Ginanjar Agustian kepada media, di Jakarta, Kamis (5/12/2024).
“ESQ Corp sebagai pelopor dalam pengembangan manusia berbasis nilai-nilai spiritual dan emosional, membuktikan efektivitas pendekatan ini dalam mencetak individu yang lebih seimbang dan berdaya guna,” kata dia.
“Menurut hasil survei terbaru dampak pengembangan IQ (Intelligence Quotient), EQ (Emotional Quotient) dan SQ (Spiritual Quotient) secara simultan pada aspek personal terhadap peserta pelatihan dapat peningkatan kesadaran diri (Self-Awareness), yakni Peserta menjadi lebih sadar akan potensi, kekuatan, dan kelemahan diri,” tambahnya.
“Dampak berikutnya adalah dapat memberikan kemampuan pengambilan keputusan yang lebih baik, hal ini karena Kombinasi kecerdasan rasional (IQ), pengendalian emosi (EQ), dan kesadaran spiritual (SQ) memungkinkan individu mengambil keputusan yang etis dan bijaksana,” ucap Ary Ginanjar.
Yang tak kalah penting juga mendapat insight dalam pengelolaan stres dan konflik secara konstruktif.
Pada aspek profesional, pertama, dapat meningkatkan kinerja lebih optimal. Kedua, akan menciptakan kepemimpinan yang beretika yang mampu membangun kepercayaan dan memberikan dampak positif pada tim.
Selanjutnya, pada aspek sosial akan melahirkan hubungan yang lebih harmonis. Ini tidak dari EQ yang berkembang, individu dapat membangun hubungan interpersonal yang lebih sehat dan mendalam.
Pada aspek sosial juga dapat membantu individu untuk hidup dengan tujuan yang lebih besar, memberikan manfaat tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga komunitas.
Ary Ginanjar mengatakan, berdasarkan penelitian pada peserta pelatihan ESQ Leadership Center, 85 persen peserta melaporkan peningkatan kemampuan pengelolaan emosi, dan 70 persen merasa lebih termotivasi secara spiritual dan etis dalam pekerjaan.
Selain itu, studi menunjukkan pelatihan ini mengurangi tingkat stres kerja hingga 40 persen di kalangan peserta dari sektor korporasi.
“Sebuah studi di Indonesia oleh universitas terkemuka menemukan bahwa pemimpin dengan integrasi EQ dan SQ yang tinggi cenderung menghasilkan lingkungan kerja yang lebih kolaboratif dan inovatif. Data menunjukkan peningkatan produktivitas tim sebesar 25 persen setelah implementasi pelatihan berbasis EQ dan SQ,” ungkapnya.
“Kemudian, penelitian di sekolah yang menerapkan program pengembangan holistik (IQ, EQ, SQ) menunjukkan peningkatan prestasi akademik siswa hingga 30 persen, dengan laporan penurunan perilaku agresif dan peningkatan empati antar siswa,” sambungnya.
Untuk membutikan dampak secara nyata dari pelatihan holisitik ini, diakukan studi kasus pada perusahaan multinasional yang hasilnnya menunjukkan setelah menerapkan pelatihan berbasis IQ, EQ, dan SQ, perusahaan melaporkan peningkatan kepuasan karyawan hingga 50 persen, serta peningkatan loyalitas karyawan karena merasa lebih dihargai secara emosional dan spiritual.
Pada istitusi pendidikan, program seperti ESQ Education di sekolah-sekolah swasta menunjukkan siswa lebih mampu mengelola emosi dalam tekanan akademik, sehingga meningkatkan kebahagiaan dan prestasi mereka.
“Dengan demikian, dampak dari program ini terbukti signifikan, baik melalui laporan pengalaman peserta maupun penelitian kuantitatif dan kualitatif. Program ini menciptakan individu yang lebih seimbang secara mental, emosional, dan spiritual, yang pada akhirnya memberikan manfaat berkelanjutan bagi diri sendiri dan lingkungan,” jelas Ary Ginanjar. (ibs)