Nasional

6 Catatan Kritis Komnas HAM Soal Kasus Keracunan MBG

INDOPOSCO.ID – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menaruh perhatian terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menyebabkan banyaknya siswa-siswi penerima program mengalami keracunan. Ada sejumlah hal penting harus diperhatikan pemerintah, salah satunya menjamin kebersihan makanan.

“Pertama, penyelenggara Program MBG dan Kementerian/Lembaga (K/L) terkait agar memerhatikan prinsip-prinsip HAM dalam pelaksanaan program MBG, prinsip ketersediaan dan prinsip kelayakan,” kata Koordinator Subkomisi Pemajuan HAM Atnike Nova Sigiro dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (30/9/2025).

Kedua, pemerintah daerah dan Kementerian Kesehatan harus memastikan keamanan pangan yang dikonsumsi oleh anak-anak pelajar/siswa/siswi peserta MBG. Serta menyediakan layanan pengaduan bagi korban keracunan.

“Ketiga, penyelenggara program MBG agar menyediakan mekanisme pengaduan dan pemulihan secara cepat, transparan, dan berkeadilan bagi seluruh korban keracunan,” ujar Atnike Nova Sigiro.

Keempat, BGN melakukan evaluasi dan perbaikan tata kelola terhadap salah satu program andalan Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto itu secara komprehensif.

“Evaluasi secara menyeluruh yang akuntabel, transparan, dan partisipatif, untuk mendapatkan masukan yang komprehensif dan akurat, guna mencegah keberulangan,” jelas Atnike.

Kelima, BGN diminta melakukan evaluasi terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang diduga lalai dalam proses produksi, distribusi, dan penyajian makanan dalam program MBG. Catatan lain dari Komnas HAM ialah membuat lembaga independen untuk mengawasi pengaplikasian program tersebut.

“Keenam, pemerintah agar membentuk mekanisme pengawasan multi pihak yang independen terhadap pelaksanaan program MBG,” imbuh Atnike.

Kasus keracunan makanan akibat program MBG terjadi di Kabupaten Bandung Barat baru-baru ini. Jumlah korbannya tembus 1.000 anak. Sementara berdasar laporan Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), data pemantauan terbaru pada 27 September 2025 jumlah korbannya mencapai 8.649 korban. (dan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button