Program MBG Berujung Polemik, YLKI Desak Pemerintah Perketat Standar Keamanan Pangan

INDOPOSCO.ID – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digadang-gadang sebagai mahakarya Presiden Prabowo Subianto untuk memperbaiki kualitas gizi anak bangsa kini justru menghadapi sorotan tajam.
Alih-alih menjadi solusi, pelaksanaan MBG kini berubah menjadi bumerang dengan mencatat ribuan kasus keracunan massal.
Menanggapi hal tersebut, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) ikut angkat bicara. Menurut Ketua YLKI, Niti Emiliana, peristiwa ini menjadi alarm keras sekaligus bukti bahwa program belum dijalankan dengan matang.
Niti menilai, hak konsumen penerima manfaat bukan hanya sekadar mendapatkan makanan, melainkan juga keamanan, kenyamanan, serta keselamatan. Untuk itu, Niti mendesak pemerintah memastikan adanya standar ketat, mulai dari pelatihan tenaga dapur, higiene sanitasi, hingga jaminan halal pada wadah atau food tray tempat makanan disajikan.
“Bila terbukti food tray tersebut tidak terjamin kehalalannya, maka perlu ada penarikan dan penggantian alternatif untuk food tray,” tegas Niti kepada INDOPOSCO melalui gawai, Selasa (30/9/2025).
Tak hanya itu, YLKI juga meminta pemerintah melibatkan tenaga ahli gizi profesional agar asupan yang diberikan benar-benar seimbang dan sesuai kebutuhan anak.
“Pemerintah juga perlu memantau distribusi program makan bergizi gratis di seluruh Indonesia, sehingga makanan yang disajikan bisa terjamin kualitas dan gizinya untuk dikonsumsi,” tuturnya.
Di akhir, YLKI menekankan bahwa perlindungan konsumen tidak bisa ditawar.
“YLKI mendesak untuk memperketat standar dan jaminan keamanan pangan MBG yang merupakan hak mutlak penerima manfaat,” tambahnya.
Jika tak segera dibenahi, mahakarya yang digadang menjadi kebanggaan bangsa bisa berubah menjadi catatan kelam sejarah. (her)