Respon Soal IPM Indonesia Terendah di ASEAN, Begini Kata Rektor UMJ

INDOPOSCO.ID – Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Prof Ma’mun Murod Al-Barbasy menilai bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia saat ini termasuk yang terendah di negara-negara ASEAN.
Untuk itu, menurut dia, mahasiswa lulusan UMJ harus melanjut studinya, baik ke program magister maupun doktor. “Dengan studi lanjut, harapannya para lulusan UMJ dapat meningkatkan IPM di Indonesia,” tutur Prof Ma’mun Murod Al-Barbasy di sela-sela prosesi Wisuda Program Doktor ke-11, Magister ke-49, Spesialis ke-6, Sarjana ke-80, dan Diploma Tiga di Jakarta, Sabtu (26/10/2024).
Ia menyebut, UMJ sudah terakreditasi Unggul dan memiliki 12 Program Studi (Prodi) Pascasarjana. “Pendidikan itu salah satu indikator untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM),” ungkapnya.
“Ini selaras dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya pendidikan,” imbuhnya.
Guru Besar Ilmu Politik tersebut menambahkan, baru-baru ini Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof Abdul Mu’ti dipanggil Presiden Prabowo Subianto. Mereka berbicara mengenai pendidikan, khususnya meningkatkan minat matematika untuk generasi muda
“Saat ini itu (minat generasi muda terhadap matematika) jumlah peminatnya sedikit,” ucapnya.
“Peran orang tua penting, agar para wisudawan meniti karir. Sebab, hidup adalah proses dan tidak bisa secara instan meraih apa yang diinginkan,” imbuhnya.
Hal yang sama diungkapkan Anggota Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP (Pimpinan Pusat) Muhammadiyah Prof Widodo Muktiyo. Ia mengatakan bahwa masyarakat Indonesia yang mengenyam pendidikan tinggi presentasinya masih sangat kecil.
Oleh karena itu, ia menyarankan kepada wisudawan memanfaatkan kemudahan melanjutkan studi S-2 dan S-3 di UMJ dengan baik. “Kemudahan ini menandakan bahwa UMJ berkontribusi dan peduli untuk melanjutkan sekolah (pendidikan) secara terus menerus,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Alumni (IKALUM) UMJ Ahmad Muhajir Sodruddin menambahkan, para wisudawan diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata bagi bangsa Indonesia, menjawab persoalan bangsa, dan terlepas dari kepentingan oligarki.
“Setelah lulus ini, persembahkan karya terbaik yang saudara miliki (di dunia kerja) kepada orang tua, karena keberhasilan itu yang menjadi puncak kebahagiaan mereka,” ujarnya.
Diketahui, sebanyak 1.572 mahasiswa UMJ resmi dinyatakan lulus dalam prosesi Wisuda Program Doktor ke-11, Magister ke-49, Spesialis ke-6, Sarjana ke-80, dan Diploma Tiga di Jakarta. (nas)