Akses Layanan Berkualitas Jadi Tantangan Dasar Pendidikan Nasional

INDOPOSCO.ID – Mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045 membutuhkan satu komitmen yang lebih serius mengenai pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM), khususnya pada pendidikan anak di level dasar.
Pernyataan tersebut diungkapkan Founder Semarak Muda Indonesia (SEMAI) Aqila Rahmani kepada indopos.co.id, Senin (14/10/2024).
Ia mengatakan, pendidikan anak di level dasar menjadi penting, karena akses pendidikan pada level dasar tidak hanya bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan. Tetapi secara lebih fundamental membentuk karakter peserta didik yang merupakan masa depan Indonesia.
“Isu paling mendasar saat ini pada aspek pendidikan adalah akses terhadap pendidikan yang berkualitas,” katanya.
“Ini mencakup kurangnya infrastruktur sektor pendidikan yang memadai serta kurangnya meratanya sebaran tenaga pendidik di seluruh Indonesia,” imbuhnya.
Solusi terbaik mengatasi masalah ini, lanjut dia, adalah dengan mengambil peran dan langkah nyata. “Tingginya minat siswa dan siswi dalam mengikuti program Hambalang Mengajar menjadi harapan serta motivasi besar bagi kita semua untuk turut berperan dalam memajukan pendidikan di Indonesia,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif SEMAI, Muhammad Fadli Hanafi mengungkapkan, bahwa program Hambalang Mengajar dilakukan pada beberapa sesi, mulai dari perkenalan awal dan dibagi ke dalam beberapa kelas. Di mana setiap kelasnya diisi oleh materi-materi yang sesuai dengan level kelasnya.
“Program Hambalang Mengajar adalah program uji coba selama 3 bulan melibatkan mahasiswa dan mahasiswi Universitas Indonesia (UI) dari berbagai fakultas,” katanya.
“Mereka sebagai tenaga pengajar yang memberikan materi pada masing-masing kelas,” imbuhnya.
Diketahui, SEMAI meluncurkan program Hambalang Mengajar. Kegiatan tersebut berlangsung di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Wasilah Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sebagai komunitas anak muda dengan berbagai latar belakang profesional program ini fokus kepada isu pendidikan, kesehatan, lingkungan, digital serta ekonomi. (nas)