Nasional

Tipu Korban Miliaran Rupiah, Kejagung Tangkap Jaksa Gadungan

INDOPOSCO.ID – Kejaksaan Agung (Kejagung) menangkap seorang berinisial CAN yang diduga terlibat dalam penipuan dengan modus berpura-pura menjadi jaksa.

CAN ditangkap di Apartemen Pakubuwono Terrace, Jakarta Selatan.

Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar mengatakan seorang yang bernama berinisial CAN yang mengaku bekerja di Kejaksaan, namun setelah ditelusuri ternyata yang bersangkutan bukan merupakan pegawai Kejaksaan.

“Korban bernama Yosephina Indah Esian Nefo (Indah) sebagai pelapor mendatangi kantor Kejaksaan Agung untuk menanyakan status kepegawaian terlapor, yaitu pelaku CAN, yang telah melakukan penipuan terhadap dirinya,” katanya dalam keterangan yang diterima INDOPOS.CO.ID pada Rabu (28/8/2024).

Menurutnya, atas laporan itu, pelaku CAN bersikap kooperatif dan bersedia menyerahkan pakaian dinas PDH, PDUK, PDUB, topi upacara, pangkat kejaksaan, ikat pinggang, dan penang kejaksaan.

“Pelaku kemudian mengakui bahwa dirinya sebenarnya bukan seorang jaksa,” ujarnya.

Harli menjelaskan, sejak tahun 2022 hingga 2024, Indah dan keluarganya telah mengalami kerugian finansial sebesar Rp1,5 miliar.

“Pelaku CAN adalah teman kecil Indah sejak 2007, namun komunikasi di antara mereka tidak intens, dan hubungan mereka semakin memburuk,” jelasnya.

“Kasus ini bermula pada 13 Januari 2022, ketika CAN menghubungi Indah melalui Facebook Messenger dan meminta bantuan uang sebesar Rp6.000.000 untuk pengobatan ibunya di rumah sakit,” imbuhnya.

Ia pun menuturkan, Indah, yang telah memaafkan kesalahan-kesalahan CAN sebelumnya, memberikan uang tersebut. CAN berjanji akan mengembalikannya pada 22 Januari 2022.

“Kemudian, CAN kembali meminjam uang dari Indah dengan alasan bahwa aset-asetnya sedang dibekukan oleh Kejagung,” tuturnya.

Menurut pengakuan CAN kepada Indah, aset-aset yang dibekukan termasuk rumah, mobil, motor, rekening di Bank BNI dan Bank DKI, logam mulia Antam, dan fasilitas apartemen dari KPK.

“Uang tersebut telah dihabiskan oleh pelaku CAN untuk berjudi online dan menjalani gaya hidup mewah, karena CAN sebenarnya tidak memiliki pekerjaan,” pungkasnya. (fer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button