Pemkab Garut Masih Selidiki Penyebab Keracunan Masal akibat Makan MBG

INDOPOSCO.ID – Bupati Garut Abdusy Syakur Amin menyatakan saat ini masih menelusuri penyebab korban keracunan dengan mengecek makanan yang disajikan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
“Sudah sedang kita cek sampel (makanan), itu kan seminggu (hasilnya),” kata Bupati Garut kepada wartawan di Garut, Rabu.
Ia menuturkan pemerintah daerah sudah melakukan upaya penanganan medis terhadap ratusan korban yang mengalami gejala keracunan makanan di Kecamatan Kadungora, Selasa (30/9/2025).
Selain melakukan uji laboratorium terhadap makanan yang dikonsumsi korban, kata dia, juga melakukan pemeriksaan terhadap korbannya dengan meminta keterangan terkait makanan yang disajikan dalam MBG tersebut.
Ia mengungkapkan pengakuan sejumlah anak-anak yang dirawat menyampaikan setelah menyantap makanan kemudian minum susu merasakan gejala keracunan, dan yang lainnya hanya menyantap makanan saja dan tidak minum susu, tidak mengalami gejala keracunan.
“Dari yang kita tanya di lapangan ada anak yang makan tapi susunya tidak diminum, ternyata enggak apa-apa, ada yang enggak makan terus susunya diminum ada masalah, jadi ini dugaan, nanti validnya melalui tes lab,” katanya.
Ia menyampaikan Pemkab Garut saat ini sudah menetapkan keracunan massal di Kecamatan Kadungora sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) agar penanganannya bisa lebih intensif.
Sambil menunggu hasil laboratorium dan selama penanganan pasien korban keracunan, kata dia, maka dapur MBG yang menyajikan makanan terhadap korban tersebut dihentikan sementara waktu.
“Kita minta yang kejadian ini dihentikan dulu,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani menambahkan, jumlah korban keracunan diduga akibat menyantap menu program MBG di Kecamatan Kadungora bertambah menjadi 282 orang, terdiri dari 193 orang sudah pulang, 81 orang dirawat di Puskesmas Kadungora, dua orang di Puskesmas Leles, dan enam orang dirujuk ke RSUD dr Slamet Garut.
“Jumlahnya 282 korban, mayoritas sudah pulang dan menjalani rawat jalan di rumah,” katanya.
Korban keracunan itu merupakan pelajar dari empat sekolah yakni SDN 3 Talagasari, SMPN 1 Kadungora, SMP PGRI, dan SMA Annisa di Kecamatan Kadungora.
Korban keracunan itu mengeluhkan sakit yang sama seperti pusing, mual, muntah, diare, dan merasakan sesak napas setelah menyantap MBG dengan menu terdiri dari nasi, daging sapi, kacang edamame, sayur kol, timun, pisang, dan susu kemasan. (Bro)