Nasional

Maju Bersama Bela dan Beli Produk UMKM

Banyak masyarakat Indonesia yang sudah meninggalkan makanan khas daerah masing-masing, karena masuk nya produk luar. Sehingga, kalau bukan masyarakat Indonesia yang mencintai produknya maka akan berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi skala rumah tangga.

“Bahwa hari ini banyak makanan yang bisa didapat dari produk dalam negeri tetapi kita tidak makan. Contoh, seperti ubi-umbian saja sebetulnya banyak sekali yang ditinggalkan padahal itu sumber karbohidrat yang cukup baik kemudian, begitu juga ikan sebenarnya bisa menggantikan daging impor, karena daging itu kan tidak lebih baik untuk menurunkan angka stunting jadi artinya protein dan omega 3 yang dibutuhkan lebih baik di lele, ikan dan telur,” urai dokter Hasto.

Dokter Hasto berharap produk dalam negeri itu harus dikuasai. “Kalau produk kita yang ada di dalam negeri dan tidak kita kuasai dan cintai produk dalam negeri saya kira itu sangat berat sekali kedepannya,” ungkapnya.

Pada kesempatan kali ini, banyak pelaku usaha UMKM mendapatkan penyerahkan sertifikat izin berusaha (NIB).
Menurut dokter Hasto, langkah tersebut sebagai pertanda di hari keluarga besar nasional ini izin berusaha untuk kelompok kelompok UMKM yang mengutamakan kesejahteraan keluarga itu harus mendapatkan perhatian pemerintah.

“Pemerintah harus memperhatikan yang kecil-kecil tapi banyak itu lebih baik daripada besar tapi hanya sedikit karena kalau ada guncangan ekonomi yang besar itu mudah jatuh. Kalau kecil banyak akar serabut lebih kuat dari pada akar tunggal. Jadi usaha juga sama kalau UMKM itu lebih punya daya tahan tinggi daripada pengusaha besar satu punya karyawan 10.000 setelah itu di phk. Disini saya sampaikan pentingnya UMKM berbasis keluarga,” pungkas dokter Hasto. (ney)

Laman sebelumnya 1 2
mgid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button