Nasional

Maju Bersama Bela dan Beli Produk UMKM

INDOPOSCO.ID – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dokter Hasto membuka Pameran dan Gelar Dagang Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) dan dan UMKM, di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (27/6/2024). Kegiatan ini menjadi rangkain pelaksanaan hari keluarga berencana nasional yang puncak peringatan akan diselenggarakan di Semarang, Jawa Tengah, 29 Juni mendatang.

Dalam pembukaan pameran, dokter Hasto menekankan masyarakat Indonesia harus saling mendukung dalam pertumbuhan ekonomi. Saling bertukar hasil karya, karena semua wilayah di Indonesia memiliki potensi dan keunikan masing-masing, dan alamnya memiliki produk dan keunggulan yang saling membutuhkan.

“Untuk kita maju bersama itu kuncinya kita saling membela dan saling membeli produk ke lokalan. Saya agak prihatin, untuk hal sepele air minum saja kita harus masuk ke capital besar dan memperkaya negara lain. Padahal itu semua adalah milik kita bersama,” ungkap dokter Hasto.

Lebih lugas dia menjabarkan dalam kesempatan gelaran pameran, perputaran uang untuk saling membeli, baik produk makanan atau pun hasil kerajinan tangan, sampai perabotan rumah tangga diproduksi oleh UMKM. Dalam kegiatan pameran tersebut semua provinsi memamerkan hasil karya terbaik. Meski didominasi pakaian, makanan, tapi semua mempertontonkan kualitas yang sangat baik dari semua peserta pameran.

“Jangan semua berbasis asing, kalau bukan kita beli dan bela produk kita sendiri, maka kita akan menjadi rapuh. UMKM ini juga penopang ekonomi nasional. Kalau perusahaan besar bangkrut langsung pemutusan tenaga kerja skala besar, tapi UMKM akan lebih kuat, apalagi kalau kita saling menopang,” pinta.

Banyak masyarakat Indonesia yang sudah meninggalkan makanan khas daerah masing-masing, karena masuk nya produk luar. Sehingga, kalau bukan masyarakat Indonesia yang mencintai produknya maka akan berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi skala rumah tangga.

“Bahwa hari ini banyak makanan yang bisa didapat dari produk dalam negeri tetapi kita tidak makan. Contoh, seperti ubi-umbian saja sebetulnya banyak sekali yang ditinggalkan padahal itu sumber karbohidrat yang cukup baik kemudian, begitu juga ikan sebenarnya bisa menggantikan daging impor, karena daging itu kan tidak lebih baik untuk menurunkan angka stunting jadi artinya protein dan omega 3 yang dibutuhkan lebih baik di lele, ikan dan telur,” urai dokter Hasto.

Dokter Hasto berharap produk dalam negeri itu harus dikuasai. “Kalau produk kita yang ada di dalam negeri dan tidak kita kuasai dan cintai produk dalam negeri saya kira itu sangat berat sekali kedepannya,” ungkapnya.

Pada kesempatan kali ini, banyak pelaku usaha UMKM mendapatkan penyerahkan sertifikat izin berusaha (NIB).
Menurut dokter Hasto, langkah tersebut sebagai pertanda di hari keluarga besar nasional ini izin berusaha untuk kelompok kelompok UMKM yang mengutamakan kesejahteraan keluarga itu harus mendapatkan perhatian pemerintah.

“Pemerintah harus memperhatikan yang kecil-kecil tapi banyak itu lebih baik daripada besar tapi hanya sedikit karena kalau ada guncangan ekonomi yang besar itu mudah jatuh. Kalau kecil banyak akar serabut lebih kuat dari pada akar tunggal. Jadi usaha juga sama kalau UMKM itu lebih punya daya tahan tinggi daripada pengusaha besar satu punya karyawan 10.000 setelah itu di phk. Disini saya sampaikan pentingnya UMKM berbasis keluarga,” pungkas dokter Hasto. (ney)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button