Nasional

Semester Pertama 2025, UT Bukukan Pendapatan Bersih Rp68,5 Triliun

INDOPOSCO.ID – PT United Tractors Tbk (UT) menyampaikan paparan publik secara daring dalam rangkaian acara Public Expose Live 2025 yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), di Jakarta, Senin (8/9/2025).

Acara ini dihadiri oleh jajaran Direksi Perseroan yaitu Frans Kesuma, Loudy Irwanto Ellias, Ari Sutrisno, Iwan Hadiantoro, Idot Supriadi, Vilihati Surya, Widjaja Kartika, Hendra Hutahean, dan Sekretaris Perseroan, Sara K. Loebis.

Di sini, Perseroan menyampaikan inisiatif pengembangan bisnis, kinerja keuangan pada semester pertama tahun 2025, kinerja operasional hingga Juli 2025, serta tanggung jawab sosial Perseroan.

UT mencatat, dalam enam bulan pertama atau semester pertama 2025, Perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp68,5 triliun atau naik 6 persen dari Rp64,5 triliun pada periode yang sama di tahun 2024.

Pendapatan bersih ini terutama berasal dari segmen kontraktor penambangan Rp26,1 triliun atau 7 persen lebih rendah dari semester pertama 2024. Lalu, Rp20,9 triliun dari segmen mesin konstruksi, 34 persen lebih tinggi dari semester pertama 2024.

Kemudian, Rp13,4 triliun dari segmen pertambangan batu bara termal dan metalurgi atau 14 persen lebih rendah dari semester I-2024, serta Rp7,0 triliun dari segmen pertambangan emas dan mineral lainnya atau 60 persen lebih tinggi dari semester I-2024.

Laba bersih Perseroan turun 15 persen menjadi Rp8,1 triliun. Ini disebabkan oleh penurunan kinerja dari segmen kontraktor penambangan yang terkendala curah hujan tinggi dan segmen pertambangan batu bara termal dan metalurgi akibat harga jual batu bara yang lebih rendah.

Namun demikian, sebagian dapat diimbangi oleh peningkatan kontribusi dari segmen pertambangan emas dan mineral lainnya serta segmen mesin konstruksi.

Presiden Direktur UT, Frans Kesuma mengatakan, secara umum, kinerja Perseroan hingga pertengahan tahun 2025 berjalan cukup baik dan sejalan dengan rencana.

“Di tengah kondisi bisnis yang dinamis serta tekanan pada harga batu bara, Perseroan tetap mampu mempertahankan neraca keuangan yang solid,” kata dia.

Hal ini memberikan ruang bagi Perseroan untuk terus menjajaki peluang investasi, sekaligus melanjutkan diversifikasi portofolio di masa mendatang. Dengan fondasi tersebut, Perseroan optimistis dapat mencatatkan kinerja yang lebih baik pada tahun 2026 dan seterusnya.

Sekadar diketahui, Perseroan memiliki lima segmen usaha. Pertama mesin konstruksi yang bergerak di bidang distribusi alat berat dan layanan purna jual. Kedua kontraktor penambangan yang dijalankan oleh PT Pamapersada Nusantara.

Segmen ketiga pertambangan, terdiri dari pertambangan batu bara dengan holding company PT Tuah Turangga Agung, pertambangan emas melalui PT Agincourt Resources dan PT Sumbawa Jutaraya serta bisnis nikel yang dijalankan PT Stargate Pasific Resources dan investasi pada Nickel Industries Limited (NIC).

Segmen keempat adalah industri konstruksi yang dijalankan oleh PT Acset Indonusa Tbk dan segmen kelima adalah bidang energi yang dijalankan oleh PT Energia Prima Nusantara. (rmn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button