Nasional

Kemendikbudristek Perangi Kekerasan Siswa di Lingkungan Satuan Pendidikan

INDOPOSCO.ID – Plt Kepala Pusat dan Pembelajaran, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset, Teknologi (Kemendikbudristek) Zulfikri mengatakan, kurikulum merdeka menjawab masalah krisis karakter pada siswa.

Sebab, kurikulum ini keseluruhan proses pembelajaran, baik intra kurikuler, kokurikuler, maupun ekstra kurikuler muaranya pada penguatan karakter.

“Outputnya seperti yang tercermin dalam profil pelajar Pancasila yaitu: berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif,” ujar Zulfikri kepada INDOPOS.CO.ID, Sabtu (2/9/2023).

Ia mengaku, kurikulum merdeka menjaga lingkungan belajar agar sekolah terbebas dari perilaku bulliying dan kekerasan. “Jadi itu yang kita perangi. Jangan ada lagi kekerasan dan bulliying di sekolah,” katanya.

Karena, lanjut dia, kekerasan yang dilakukan terhadap siswa akan menghasilkan anak-anak yang pendendam. Dan Kemendikbudristek memiliki misi untuk menghilangkan praktik-praktik kekerasan yang dilakukan sekolah terhadap siswa.

“Semua itu harus diakhiri, tidak ada lagi praktik-praktik kekerasan yang dilakukan sekolah terhadap siswa,” ucapnya.

Sebelumnya, sseorang siswa MTs, MHN yang juga santri Ponpes Tarbiyatut Tholabah di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan meninggal karena diduga dianiaya. Hingga saat ini 17 orang saksi dari para santri dan pengajar diperiksa secara maraton oleh penyidik Sat Reskrim Polres Lamongan.(nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button