Dorong Sinergi untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran

INDOPOSCO.ID – Sinergitas menjadi bagian prioritas yang didorong untuk peningkatan kualitas pembelajaran siswa di Indonesia. Salah satunya melalui Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI), program kemitraan antara pemerintah Australia dan Indonesia.
Kegiatan yang bertema ‘Bahu Membahu Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Siswa’ ini bertujuan untuk mendorong keberlanjutan kemitraan antara pemerintah daerah dengan berbagai lembaga non-pemerintah seperti universitas, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan organisasi masyarakat.
Direktur Program INOVASI, Mark Heyward, Ph.D mengatakan, meski Program INOVASI Fase II akan berakhir, upaya keberlanjutan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dapat diteruskan lembaga mitra dan pemerintah daerah, yang salah satunya Yayasan Sulinama.
“Program ini diarahkan untuk membantu guru dalam menilai kemampuan membaca siswa serta merancang materi pembelajaran berbasis bahasa ibu,” ujarnya, seperti dikutip, Jumat (1/9/2023).
Terkait dengan kelanjutan kemitraan, pesan penting tentang esensialnya kolaborasi dan kemitraan dalam menjaga pembangunan berkelanjutan serta meningkatkan hasil belajar disampaikan oleh Nikolasia Budiman, Manager Unit Pendidikan Dasar di Kedutaan Besar Australia di Jakarta pada acara kemitraan untuk pembelajaran.
“Melalui forum ini, saya berharap semangat kemitraan yang terjalin dapat terus mendorong Indonesia maju,” tutur Nikolasia.
Sementara itu, Direktur Guru Pendidikan Dasar Kemendikbudristek, Rachmadi Widdiharto mengapresiasi dukungan berkelanjutan dari Pemerintah Australia di sektor pendidikan. Ia juga menekankan soal pentingnya kemitraan antara pemerintah, sektor swasta dan lembaga swadaya masyarakat untuk mendukung proses transformasi pembelajaran di Indonesia.
“Semangat dan praktik gotong royong yang ditunjukkan dalam kegiatan kemitraan untuk pembelajaran ini perlu untuk terus dilanjutkan,” imbuhnya.
Kepala Subdirektorat Bina Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Aliyah/Madrasah Aliyah Kejuruan dari Kemenag, Anis Masykhur mengatakan, pengalaman dari praktik baik INOVASI yang telah dilaksanakan di tingkat satuan pendidikan, terutama di madrasah, dapat menjadi masukan bagi kebijakan dan implementasi program yang dikembangkan Kemenag, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi, Pendidikan dan Daerah Terluar serta pendiri Yayasan Kitong Bisa-lembaga nirlaba yang bergerak di bidang pendidikan untuk anak-anak di Papua, Billy Mambrasar memaparkan pengalamannya dalam mendukung Pemerintah Pusat dan daerah.
“Sebelum bergabung sebagai Staf Khusus Presiden, saya adalah aktivis pendidikan yang bergerak di pendidikan non-formal untuk anak-anak dan remaja melalui Yayasan Kitong Bisa di Papua. Yayasan Kitong Bisa berfokus kepada life-skill dan literasi yang hingga saat ini sudah menjangkau 5 ribu anak tiap tahun,” jelasnya. (rmn)