Nasional

Tokoh Badui Minta Perbaiki Jalan, Mensos Spontan Serahkan Tas Kresek Isi Rp100 Juta

INDOPOSCO.ID – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mendatangi kampung Badui di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten. Tidak hanya untuk mengenali dari dekat proses pembangunan rumah bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos), dalam kunjungan ini Risma, sapaan Mensos juga melapangkan diri untuk beramah tamah dengan para tokoh adat.

Pembicaraan hangat berjalan di salah satu rumah adat di perkampungan adat Badui. Turut hadir mendampingi kunker Mensos, Dirjen Pemberdayaan Sosial Edi Suharto, Direktur Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Syafii Nasution dan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lebak Eka Dharmana Putra.

Dalam kesempatan itu, Mensos mempersilakan tokoh setempat menyampaikan permintaan. “Ya, kira-kira apa yang bisa dibantu?” tutur Mensos kepada warga setempat. Kepala Desa Kanekes Jaro Saija menyatakan, merasa tidak enak dengan tamu yang datang ke kampungnya, termasuk dengan Mensos dan rombongan.

Baca juga : Wajah Warga Suku Badui Itu Semringah Saat Mensos Datang

Karena akses menuju kampung Badui berupa jalan selangkah dan hanya berdasar tanah. Sehingga licin dan berbahaya waktu hujan seperti saat Mensos bertamu. Kepada Risma, dia mengusulkan sekiranya jalan tersebut bisa diperbaiki. “Kalau bisa dibantu bu. Kami bisa beli material untuk memperkeras jalan. Supaya lebih nyaman dilintasi warga,” tuturnya (20/1/2022).

“Berapa biayanya? Berapa meter itu panjangnya? Saya kasih sekarang bisa ya uangnya,” tutur Mensos. Ditanya Mensos lebih lanjut, Jaro belum bisa memperkirakan, berapa panjang dan luas jalan yang akan dibangun. Setelah bertukar pikiran sesaat dengan staf, Mensos langsung memberikan bingkisan dalam tas atau kantung kresek plastik dan menyerahkannya kepada Jaro.

Di hadapan para tokoh, pejabat pemerintah yang hadir, dan warga kampung Badui, Jaro membuka isi tas. Tak diduga tas berisi uang bantuan tersebut, nilainya Rp100 juta.

Kemensos memberikan bantuan pembangunan rumah pasca kejadian kebakaran yang melanda pemukiman mereka bulan Oktober 2021 lalu. Kebakaran telah menggosongkan 24 rumah warga. Untuk keperluan tersebut, Kemensos mengucurkan bantuan sebesar total Rp1.001.000.000.

Rincian bantuan untuk pembangunan 24 rumah (Rp35 juta) senilai Rp840 juta. Bantuan jaminan hidup selama 3 bulan x 500 ribu total sebesar Rp36 juta dan bantuan dorongan perekonomian Rp25 juta x 5 kelompok sebesar Rp125 juta.

“Bagaimana ada kendala? Berapa lama dibutuhkan waktu untuk membangun rumah seperti ini?” tutur Mensos, saat tiba di lokasi perkampungan Badui. Dari Mursid, tokoh Badui Dalam, Mensos mendapatkan uraian untuk aktivitas pembangunan rumah diatur berdasarkan waktu tertentu tidak bisa setiap saat.

Sehingga dari 24 rumah yang dibantu, saat ini proses pembangunan sudah selesai sebanyak 18 unit rumah. Para tokoh Badui seperti Jaro dan Mursid menyampaikan ucapan terima kasih kepada Mensos atas bantuan yang telah diserahkan.

“Terima kasih atas bantuan ibu. Sudah jauh-jauh datang dari Jakarta ke kampung Badui. Sampai di sini memberikan bantuan,” tuturnya. Sebagai bentuk kehormatan, Mensos menerima pengalungan membordir karya warga Badui.(mg4)

Back to top button