Hibur Anak-Anak Korban Banjir Bandang NTB, Mensos Disambut Shalawat

INDOPOSCO.ID – Tak ada seorang pun yang tahu saat Minggu (5/12/2021) malam hujan lebat mengguyur dengan sangat deras, dan Senin pagi (6/12/2021) WITA adalah awal musibah yang memusnahkan segala mimpi masyarakat di awal bulan Desember 2021.
Suara gemuruh kencang diiringi pergerakan kayu dan bahan material lainnya, telah memisahkan anak dan orang tua, kakak dan adik, rumah dan fasilitas lainnya hingga tertinggal cerita pilu dari korban banjir bandang dan tanah longsor.
Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) pun berkabung di empat kecamatan, yaitu Gunungsari, Lingsar, Sekotong dan Batu Layar.
Dengan cekatan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memberi perintah kepada segenap jajaran untuk turun langsung ke lokasi bencana berbekal sumber daya yang dipunyai Kementerian Sosial, meliputi personel Tagana, permakanan dan logistik, serta Layanan Dukungan Psikososial (LDP).
Baca Juga: Mensos Risma: Terima Kasih Gading, Semangatmu Memberi Contoh Saya
Pada Jumat (10/12/2021) pagi, Risma, sapaan Mensos didampingi Wagub NTB, Bupati Lombok Barat, Kapolda NTB, Kades Batu Layar, Kadinsos Provinsi NTB dan Kadinsos Kabupaten Lombok Barat menyapa segenap warga yang tengah berkabung, memantapkan semangat hidup, menghibur anak-anak.
Bahkan, saat menghibur anak-anak, Mensos pun disambut alunan Shalawat yang menambah agung pertemuan tersebut. Alunan shalawat memiliki nilai-nilai religiusitas mendalam bagi warga setempat.
Terlebih saat kesulitan dan kesedihan melanda, seolah kehadiran Mensos dan alunan shalawat mampu menjadi pendingin jiwa yang haus akan ketenangan jiwa dan kepasrahan pada Sang Pencipta.
Tampak wajah-wajah polos dan bercahaya anak-anak saat disapa Mensos, dibagikan makanan kecil, dibawa bernyanyi, berbahas, diberikan dorongan, serta doa bersama yang menjadi titik balik anak-anak untuk bisa bangun dan menyirat kembali mimpi-mimpi indah bersama orang- orang terkasih.
Dengan prigel (terampil) dan tangan-tangan berpengalaman personel Tagana di hari terjadi bencana langsung mendirikan dapur umum dan mengoperasikan untuk memproduksi 13.847 bungkus makanan siap saji bagi warga terdampak.
Pada masa tanggap darurat, Kemensos memberikan buffer stock dari wilayah Lombok antara lain 650 paket sembako, 50 paket foodware, 50 paket Family Kit, 50 paket Kidsware, 50 paket peralatan dapur keluarga, 40 lembar Tenda Gulung, 30 unit Kasur, serta 5 buah velbed.
Ada pemandangan yang sering bebas dari perhatian publik, di lapangan Mensos tak kenal lelah dan memposisikan sebagai seorang Ibu yang dekat dengan anak dan pengungsi tanpa sekat dengan langsung menyalurkan sendiri bantuan berupa 500 lembar sarung, 200 pcs mainan anak, 300 paket makanan kecil, obat-obatan, 420 bungkus biskuit, dan 200 pak popok anak.
Trauma pascabencana menghinggapi hampir semua warga dan anak-anak dengan realitas harus berada di 8 titik pengungsian yang tak jarang mengguncang psikologis, Kemensos memberikan relaksasi dengan Layanan Dukungan Psikososial (LDP), khususnya bagi kelompok rentan.
Mewakili Pemerintah, Mensos pun menyampaikan duka mendalam bagi warga meninggal dunia dengan memberikan santunan ahli waris bagi 5 orang Rp75 juta masing-masing 15 juta, dan santunan luka berat 1 orang Rp5 juta dan total santunan Rp 80 juta. Ada pula total bantuan Kemensos berupa bantuan logistik dan santunan sebesar Rp 367.073.825. (mg4)