Lagi, Kader Golkar Berurusan dengan KPK

INDOPOSCO.ID – Kader Partai Golkar kembali berurusan dengan kasus dugaan korupsi. Kali ini Bupati Musi Banyuasin (MUBA) Dodi Reza Alex Noerdin kena Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (15/10/21) malam.
Sebelumnya orangtua Dodi, Alex Noerdin, juga berurusan dengan kasus dugaan korupsi. Alex Noerdin kini di tahan di Kejaksaan Agung (Kejagung).
Kasus dugaan korupsi lainnya, dilakukan Azis Syamsudin. Kini Azis berurusan dengan KPK.
“Kasus dugaan korupsi yang dilakukan para kader Golkar ini tentu mencoreng Partai Golkar. Hal ini akan berdampak terhadap elektabilitas Golkar pada pemilu 2024,” ujar Pengamat Komunikasi Politik M Jamiluddin Ritonga melalui gawai, Sabtu (16/10/2021).
Laporan Pandora Papers yang mencantumkan nama Airlangga Hartarto dan Luhut Binsar Panjaitan, menurutnya juga, menambah beban bagi Golkar. Partai berlambang beringin ini menanggung beban yang amat berat dalam menyongsong Pileg dan Pilpres 2024.
“Rakyat kerap kejam terhadap partai yang terindikasi korup. Mereka diam-diam akan menghukumnya dengan tidak memilih partai tersebut,” katanya.
Runtutan kasus tersebut, dikatakan dia, tentu membuat Golkar perlu melakukan langkah preventif. Internal Golkar harus melakukan koreksi total dengan melakukan sanksi yang setimpal terhadap kader yang koruptif.
Bahkan, lanjut dia, Partai Golkar perlu meminta penjelasan kepada Airlangga dan Luhut terkait Laporan Pandora Papers. Hal itu diperlukan agar isunya tidak melebar tak terkendali yang berakibat rusaknya citra Golkar.
“Kader yang diduga korupsi juga perlu diberi sanksi yang tegas. Pemecatan harus dilakukan agar Golkar tidak dinilai melindungi kader yang koruptif,” ungkapnya.
Selain itu, masih ujar Jamiluddin, rakyat harus diberi informasi terkait kasus-kasus tersebut agar memiliki pemahaman yang utuh. Hal ini diperlukan agar rakyat tidak menilai berdasarkan persepsi masing-masing.
“Langkah-langkah itu perlu dilakukan untuk menyelamatkan Golkar dari kehancuran akibat ulah segelintir kadernya. Kalau tidak, Golkar akan terpuruk pada pemilu 2024,” ucapnya. (nas)