IDAI: Waktu Anak di Luar Sekolah Jadi Titik Lemah PTM Terbatas

INDOPOSCO.ID – Evaluasi penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas harus dilakukan secara kerja sama. Pernyataan tersebut diungkapkan Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof Rini Sekartini, Selasa (4/5/2021).
IDAI, menurut Rini telah mempertanyakan hasil evaluasi PTM terbatas di DKI Jakarta. Namun, evaluasi belum seluruhnya selesai.
“Dari ujicoba PTM terbatas di DKI Jakarta belum ada kasus dari anak dan guru,” katanya.
Ia mengatakan, ujicoba PTM terbatas di DKI dilakukan sekali dalam seminggu. Dan seminggu sekolah dibuka hanya tiga kali.
“Bila dilihat dari pelaksanaan PTM terbatas di beberapa wilayah itu cukup padat, sebaiknya kuotanya dikurangi,” ucapnya.
Dia menegaskan, vaksinasi kepada guru dan tenaga kependidikan tidak menjamin 100 persen proteksi terhadap virus Covid-19. Karena, sejak divaksinasi Januari lalu, tenaga medis masih banyak yang terpapar Covid-19.
“Jadi penerapan protokol kesehatan (Prokes) harus tetap wajib diterapkan,” ungkapnya.
Ia menegaskan, pada penerapan PTM terbatas harus ada evaluasi penting saat anak berada di luar sekolah. Hal ini untuk menjamin anak-anak tetap menerapkan prokes. Apalagi, anak-anak besartidak dijemput oleh orangtua dan lebih banyak menghabiskan wakktu di luar sekolah.
“Ini bisa jadi titik lemah penerapan PTM terbatas, walaupun sekolah 2 jam anak-anak ini bisa berjam-jam berada di luar sekolah,” ujarnya. (nas)