Tenaga Kesehatan Indonesia Kutuk Serangan Israel Targetkan Awak Ambulans di Gaza

INDOPOSCO.ID – Aliansi Rakyat Bela Palestina bersama sejumlah organisasi profesi dokter mengecam serangan brutal militer Israel terhadap para tenaga kesehatan dan relawan kemanusiaan di Gaza, Palestina baru-baru ini. Tindakan yang dilakukan tersebut dinilai telah melanggar hukum humaniter internasional.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso menyebut, peristiwa menimpa warga Gaza terutama menyasar para tenaga kesehatan sungguh menyedihkan. Seluruh masyarakat internasional diyakininya akan memiliki sikap serupa merespons hal tersebut.
“Mengutuk Israel dan Amerika Serikat yang bersama-sama melakukan kejahatan perang dan genosida terhadap rakyat Palestina, terlebih terhadap para tenaga kesehatan dan relawan kemanusiaan,” kata Piprim seraya mengecam tindakan militer Israel dalam keterangannya, di Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Berdasar laporan Forum Dokter dan Tenaga Kesehatan untuk Palestina (FODKES Palestina) hingga 7 April 2025, jumlah korban meninggal dunia di Gaza telah mencapai 50.669 orang, termasuk 17.954 anak-anak dan 13.365 perempuan.
Dari jumlah itu,1.516 di antaranya adalah tenaga kesehatan, sementara seluruh rumah sakit di Gaza dalam kondisi lumpuh, dengan hanya 17 yang berfungsi sebagian.
“Harusnya pemimpin dunia itu bersama-sama menghentikan kebiadaban Israel ini. Baik secara politik, secara ekonomi,” ujar Piprim.
Israel menyatakan tentaranya menembak 15 petugas medis di Gaza Selatan pada 24 Maret 2025. Israel berdalih konvoi medis itu mencurigakan, namun video yang dirilis The New York Times memperlihatkan ambulans dalam kondisi menyala lampunya saat ditembaki. Dalam rekaman tersebut, paramedis Refat Radwan terdengar mengucapkan doa terakhirnya sebelum tertembak.
“Hentikan genosida Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza maupun Tepi Barat,” imbuhnya.
Perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Kementerian Kesehatan RI, MER-C, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), serta masyarakat umum turut mengecam terhadap militer Israel. (dil)