Nasional

Pilkades Serentak 182 Desa di Probolinggo dan Bangkalan Terapkan Prokes

INDOPOSCO.ID – Dua kabupaten di Jawa Timur (Jatim), yakni Probolinggo dan Bangkalan menggelar pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di 182 desa, Minggu (2/5/2021). Pilkades yang digelar di 39 kecamatan itu diikuti 540 calon kepala desa.

Tercatat di Probolinggo sebanyak 490 tempat pemungutan suara (TPS) dengan total pemilih 178.241 orang dan di Bangkalan sebanyak 747 TPS dengan total pemilih 324.590 orang. Pemilih di setiap TPS sudah sesuai Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 141/6698/SJ tentang Jumlah Pemilih di Tempat Pemungutan Suara Pilkades Serentak di era pandemi Covid-19, yakni maksimal 500 orang.

Pelaksanaan pilkades serentak ini dipantau langsung oleh Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Yusharto Huntoyungo secara virtual di lantai 2 Gedung C Kemendagri. Kegiatan tersebut dihadiri Pejabat Perwakilan Jatim yang membidangi pilkades dan 11 pemerintah kabupaten pelaksana Pilkades 2021 di Jatim.

“Pelaksanaan pilkades serentak di Probolinggo dan Bangkalan yang berjalan dengan aman, menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan dengan berbagai inovasi ini diharapkan menjadi input dan bahan evaluasi kabupaten lain agar dapat lebih baik melaksanakan pilkades serentak di wilayah masing-masing,” ujar Yusharto.

Selain memantau secara virtual, Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa juga mengirimkan dua tim secara langsung ke lapangan dari Balai Besar Pemerintahan Desa Malang untuk memantau penerapan prokes di desa sampel.

Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa, Kementerian Dalam Negeri, Yusharto Huntoyungo.

Untuk tim yang bertugas di Desa Mertajasah, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan dipimpin oleh Endang Rahayu. Sedangkan tim yang bertugas di Desa Banjarsari, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo dipimpin oleh Mei Wulandari.

Yusharto mengatakan, berdasarkan laporan dari tim pemantau, penerapan prokes sudah dilaksanakan dengan baik. Itu dibuktikan dengan penyemprotan disinfektan secara berkala, penyediaan bilik khusus bagi pemilih dengan suhu tubuh di atas 37,3 derajat celcius, pengaturan jarak kursi tunggu, pemberian sarung tangan sekali pakai kepada pemilih, hingga pembagian jam kedatangan pemilih.

Selain tim pemantau dari Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa, Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari, didampingi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Komandan Distrik Militer (Dandim), Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa juga memantau langsung di TPS 01 Desa Banjarsari.

Pada kesempatan itu, Satuan Tuags (Satgas) Covid-19 Probolinggo melaporkan koordinasi antar unsur forkopimda sudah dilakukan dengan baik dalam rangka melaksanakan pilkades yang aman dan bebas Covid-19. Salah satu inovasi yang dilakukan untuk menghindari terjadinya kerumunan adalah dengan mengoptimalkan keluaran sistem suara di setiap TPS sehingga setiap pemilih bisa mendengarkan proses penghitungan suara dari rumah masing-masing.

Tak hanya itu, Wakil Bupati Mohni didampingi Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres), Dandim dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa juga hadir di Command Center Kantor Pemerintah Kabupaten Bangkalan. Hasilnya juga telah dilaporkan ke Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa bahwa prokes sudah diterapkan.

Penguatan koordinasi bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI)/Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dilakukan untuk dapat menjaga kondusifitas daerah, baik sebelum maupun setelah pelaksanaan pilkades serentak.

Bahkan, kedua kabupaten juga sudah menerapkan sistem barcode pada surat suara. Barcode tersebut dapat digunakan untuk mengetahui keaslian dari surat suara. Inovasi ini dilakukan untuk meminimalisir kasus penggelembungan suara. (arm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button