Ternyata Baru 100 Dapur MBG Punya Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi

INDOPOSCO.ID – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengemukakan, jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mengantongi Sertifikat Laik Higienis Dan Sanitasi (SLHS) di seluruh Indonesia belum terlalu banyak. Meski pemerintah diklaim berupaya akan melakukan percepatan.
“Kalau yang sertifikat layak higienis dan sanitasi ini, kan kemarin angkanya sekitar 20-an ya, jadi dalam waktu dua hari tiga hari,” kata Budi Gunadi di Jakarta, Kamis (2/10/2025).
Kurang dari sepekan dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah mempunyai 100 SLHS. Namun, ia tak menunjukkan lokasi SPPG yang mendapat sertifikat tersebut.
“Per kemarin tuh sudah 96, jadi naik dari 36 ke 96 dan per hari ini sudah di atas 100 angkanya. Jadi angka itu sekarang per hari kita review,” ujar Budi Gunadi.
Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN), telah menargetkan seluruh SPPG memperoleh SLHS dalam jangka waktu beberapa hari mendatang.
“Kalau ditanya targetnya kapan, saya dan Pak Dadan itu sudah menargetkan paling lama 1 bulan yang sudah ada surat resminya diharapkan semua SPPG-nya ini sudah bisa mendapatkan SLHS,” ucap Budi.
Di sisi lain, dapur MBG harus mempunyai sertifikat Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP). Sertifikat itu berkaitan dengan standar gizi dan manajemen risiko.
“Kemudian ada proses HACCP untuk prosesnya, terutama berkaitan dengan standar gizi dan manajemen risikonya,” imbuh Budi.
Berdasar rangkuman sejumlah sumber menyebutkan, ada 8.018 dapur MBG beroperasi pada 16 September 2025. Namun, pada akhir September 2025, Badan Gizi Nasional menutup 40 dari 45 dapur MBG yang tidak sesuai aturan, setelah beberapa kasus keracunan makanan terjadi.
Pada Oktober 2025, dilaporkan sebanyak 10.012 dapur sudah didirikan untuk program MBG. Sebelumnya pada 30 September 2025, 56 dapur MBG dinonaktifkan oleh BGN akibat kasus keracunan. (dan)