Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina Dukung Dunia Tolak Rencana Trump Caplok Gaza

INDOPOSCO.ID – Komite Pengarah Aliansi Rakyat Indonesia-Bela Palestina (ARI-BP) Hidayat Nur Wahid mengatakan, rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mencaplok dan mengusir warga Gaza Palestina merupakan kejahatan besar. Karenanya rencana tersebut harus ditentang.
“Harus diwaspadai dan ditolak, itu pengalihan isu untuk bantu Israel wujudkan penjajahan terhadap Gaza/Palestina, memudahkan Israel wujudkan mimpinya dirikan negara Israel raya,” ujar Hidayat di Jakarta, dikutip Sabtu (15/2/2025).
Amerika Serikat melalui Donald Trump kembali menunjukkan arogansi dan kejahatannya yang berulang kali kepada Palestina, khususnya Gaza. Pada 9 Februari 2025, Trump dengan sombong mengatakan dirinya berkomitmen membeli dan memiliki Gaza. Termasuk memiliki dan mengambil alih Gaza, memastikan pejuang Palestina tidak akan kembali.
Trump juga mengatakan, tidak ada yang bisa kembali ke sana dan Gaza merupakan lokasi yang mesti dihancurkan karena Gaza dianggap tidak aman dihuni akibat bangunan-bangunan telah rusak. Bahkan wilayah itu bakal dijadikan kawasan maju di masa mendatang.
“Trump menyebutnya sebagai ‘Riviera Timur Tengah’, sementara, 2,4 juta penduduk Gaza akan direlokasi ke Mesir dan Yordania. Ia juga mengancam akan menghentikan bantuan ke Kairo dan Amman jika mereka menolak,” ujar Hidayat.
Pernyataan Trump tersebut telah mengundang reaksi keras sejumlah pihak. Tak terkecuali negara-negara Arab, bahkan yang dikenal sebagai “teman dekat” AS menolak usulan tersebut.
Bukan hanya Mesir dan Yordania, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), hingga Qatar bersatu dalam penolakan. Selain itu, Turki, Spanyol, Irlandia, Brasil, Polandia, Slovenia, Skotlandia, Belgia, dan Inggris, juga menolak. “Sebagian negara-negara yang disebut di atas merupakan sekutu AS,” tegas Hidayat.
Salah satu Komite Pengarah ARI-BP lainnya Sudarnoto Abdul Hakim menegaskan, bahwa rencana Trump itu adalah merupakan bentuk nyata pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional terhadap rakyat Palestina, khususnya warga Gaza.
Penderitaan warga Gaza akibat digenosida selama 15 bulan terakhir, diperburuk dengan rencana relokasi paksa. Relokasi akan menimbulkan krisis kemanusiaan yang lebih besar.
“Jangan biarkan Amerika Serikat mengontrol dan menguasai Gaza,” ucap Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasiona itu. (dan)