Headline

Peneliti Belum Bisa Ungkap Sumber Limbah Parasetamol di Teluk Jakarta

INDOPOSCO.ID – Peneliti Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wulan Koagouw belum bisa menjawab terkait sumber pencemaran di Teluk Jakarta, yang mengandung parasetamol.

Wulan hanya menyebut, bahwa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bakal menjelaskan mengenai asal limbah terkandung parasetamol di Teluk Jakarta dari hasil studinya itu.

“Nanti, ada siaran pers dengan BRIN hari Senin ya, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini,” kata Wulan saat dikonfirmasi melalui gawai di Jakarta, Senin (4/10/2021).

Sebuah studi mengungkapkan air laut di wilayah DKI Jakarta terkontaminasi obat-obatan, termasuk parasetamol. Konsentrasi obat pereda nyeri itu ditemukan tinggi di Angke dan Ancol.

Dalam penelitian yang dimuat dalam jurnal Science Direct pada Agustus 2021, para ahli menganalisis sampel air yang diambil dari empat lokasi di Jakarta dan satu di pantai utara Jawa Tengah.

Empat titik yang diambil sampelnya di DKI yakni Angke, Ancol, Tanjung Priok, dan Cilincing. Hasilnya menunjukkan bahwa parameter melebihi batas Baku Mutu Air Laut Indonesia, dan beberapa logam juga ada.

Konsentrasi tinggi parasetamol terdeteksi di Angke (610 ng/L) dan Ancol (420 ng/L), keduanya ada di Teluk Jakarta. Studi itu dilakukan oleh Wulan Koagouw, Zainal Arifin, George WJ Olivier dan Corina Ciocan.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta sudah mengambil sampel air laut di Ancol dan Muara Angke, Jakarta Utara, untuk menindaklanjuti hasil riset kandungan Parasetamol konsentrasi tinggi di kawasan tersebut.

“Kami berkomitmen mendalami dan menelusuri sumber pencemarnya dan mengambil langkah menghentikan pencemaran tersebut,” kata Pelaksana Tugas Kepala DLH DKI Jakarta, Syaripudin, Minggu (3/10/2021). (dan)

Back to top button