CPO untuk B40 di 2025 Capai 15,6 Juta Ton, Kementerian ESDM: Kebutuhan Kita Terus Naik

INDOPOSCO.ID – Direktur Bioenergi, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Edi Wibowo menyebut kebutuhan CPO (Crude Palm Oil) ke depan akan terus bertambah untuk program biodiesel yang terus ditingkatkan persentasenya.
Dia menjelaskan, untuk program B40 tahun 2025 diperkirakan mencapai 15,6 juta ton kebutuhan CPO. Program B40, menurutnya, merupakan program pemerintah untuk menerapkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar, dengan campuran bahan bakar nabati biodiesel berbasis minyak sawit sebesar 40 persen yang mulai diterapkan pada 1 Januari 2025.
“Setiap meningkatkan presentasenya ini pasti ada kajian-kajian, misalnya uji jalan, uji mesin dan lain sebagainya. Sekarang pun kami sudah tes untuk B50, supaya kita siap ketika nanti akan diimplementasikan,” ujar Edi Wibowo di sela-sela diskusi Jurnalis Industri Hilir Sawit “Strategi Penguatan Hilirisasi Sawit Bagi Pangan dan Energi Indonesia” di Bogor, Sabtu (22/2/2025).
Edi mengungkapkan, bahwa penerapan biodiesel saat ini relatif lancar baik dari sisi pasokan maupun penyaluran. Dia mencontohkan dari sisi kualitas, saat ini sudah jarang terdengar isu terkait teknis seperti mesin yang cepat rusak.
“Isu teknis filter bahan bakar, ini pas awal-awal aja isunya. Setelah saat ini tidak lagi isu yang sering muncul itu,” ungkapnya.
Ia menuturkan, manfaat biodieselnya juga signifikan bagi negara dengan setidaknya menghemat devisa negara sebesar US$9,33 miliar atau sekitar Rp149,28 triliun (asumsi kurs Rp16.000 per dolar AS) sepanjang 2024.
Dia memproyeksikan pada B40 setidaknya devisa yang dapat dihemat sebesar Rp147,5 triliun, pengurangan emisi sebesar 41,46 juta ton CO2 ekuivalen, dan peningkatan nilai tambah CPO menjadi biodiesel sebesar Rp20,98 triliun.
“Ke depannya B50 kami masih lakukan kajian, mudah-mudahan bagaimana aspek kecukupan CPO-nya. Karena untuk B40 saja menyedot sekitar 28 persen CPO yang digunakan,” ujarnya. (nas)