Rupiah Melemah Tipis Seiring Naiknya Tensi Geopolitik Rusia-Ukraina

INDOPOSCO.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta jelang akhir pekan melemah tipis, dipengaruhi ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina yang kembali meningkat.
Rupiah ditutup melemah tipis satu poin atau 0,01 persen ke posisi Rp14.327 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.326 per USD.
“Eskalasi ketegangan di wilayah perbatasan Rusia dan Ukraina membuat sebagian para pelaku pasar masuk ke aset aman hari ini dan ini menekan nilai tukar rupiah terhadap USD,” tutur Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Jumat (18/2/2022), seperti dikutip Antara.
Serangan militer Ukraina kemarin ke kantong-kantong separatis LPR pendukung Rusia bisa menjadi faktor serangan Rusia ke Ukraina, seperti kejadian di Krimea pada 2014 yang juga melibatkan separatis yang bergerak di dalam negara Ukraina.
Baca Juga: Menkeu Apresiasi Kinerja BRI Garap Potensi Ultra Mikro
Amerika Serikat dan North Atlantic Treaty Organization (NATO) atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara masih belum membebaskan skenario perang di wilayah Ukraina walaupun sanggahan dilemparkan oleh Rusia.
“Selain itu dari dalam negeri, kasus Covid-19 yang terus meninggi melampaui puncak gelombang kedua Covid-19 tahun lalu, menambah kekhawatiran pelaku pasar terhadap pemulihan ekonomi dalam negeri dan ini juga menjadi penekan rupiah,” ucap Ariston.
Jumlah kasus harian terkonfirmasi positif Covid-19 di Tanah Air pada Kamis (17/2/2022) kemarin mencapai 63.956 kasus sehingga total kasus mencapai 5,03 juta kasus. Khusus untuk kasus positif varian Omicron telah mencapai 6.131 kasus.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.330 per USD. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.317 per USD hingga Rp14.3462 per USD.
Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat (18/2/2022) melemah ke posisi Rp14.339 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.301 per USD. (mg4)